Pilkada yang Berkualitas

Written By KAMMI BABEL on Rabu, 26 September 2012 | Rabu, September 26, 2012

PILKADA YANG BERKUALITAS


Sebagai salah satu sarana dalam berdemokrasi, Pilkada merupakan wujud dari sebuah keinginan dalam menyalurkan salah satu partisipasi tujuan yang pada prinsipnya melahirkan kebijakan – kebijakan yang bersipat fundamental untuk kepentingan masyarakat. Sehingga pilkada tersebut adalah salah satu sarana yang sangat penting untuk dilakukan. Amanah dari konstitusi yang pada dasar merupakan bentuk dari anspirasi penyampain masyarakat yang bersipat umun dan mengikat.
Sebagai salah satu Negara yang menganut system demokrasi Pancasila, pilkada adalah satu wujud yang diharapkan dapat menjadi wahana untuk melahirkan kader – kader yang menjadi pemimpin bangsa yang mejemuk ini. Sehingga kaedah itu selalu berlaku dalam konsep penyelenggaraan neegara yang baik ( Good Government ) dibutuhkan pemimpin yang baik pula. Sehingga korelasi yang dibutuhkan dalam hal ini, salah satunya perlu diwujudkan dalam pilkada saat ini.
Suasana pilkada yang dirasakan  saat ini tidaklah asing bagi seluruh lapisan masayarakat, tidak terkecuali masyarakat Bangka Belitung. Pilkada dipandang hanya sebagai pesta lima tahunan sekali yang mungkin dianggap tidak penting bagi masyarakat. Masayarakat berpikir Pilkada hanya sebagai ajang pesta dalam memperebutkan Kekuasaan semata oleh berbagai elit yang mempunyai kepentingan.Bahkan tidak sedikit masyarakat beranggapan / bersikap skeptis terhadap penyelenggaraan pilkada.
Ada yang mungkin menjadi bahan pelajaran bagi kita bersama, seiring dengan krisisnya arus kepercayaan masayarakat ( Believe of people )  Terhadap penyelenggaraan pilkada. Yang mungkin dalam hal ini para elit politik / politukus harus memperhatikan kembali makna dari politik itu sendiri. Sehingga politik tidak hanya dipandang sebagai sarana / wadah untuk perebutan kekuasaan semata yang mengesampingkan kepentingan rakyat.
Sehingga tidak heran dalam banyak kasus, Angka partisipasi masyarakat dalam pilkada maupun pemilu kecil. Dan bahkan itu bertambah dalam setiap penyelenggara pemilu dimanapun. Yang mungkin sering kita sebut dengan istilah golput. Mungkin ketika kita terjemahkan secara sederhana, tujuan dari pilkada adalah untuk mencari Pemimpim / kepala daerah yang diharapkan mampu memberikan pelayanan yang maksimal terhadap Kemajuan suatu daerah. Akan tetapi sepanjang sejarah pilkada yang ada di Indonesia selalu diwarnai dengan berbagai macam permasalahan, mulai dari money politic , suap , dan kecurangan – kecurangan lainnya.
Pilkada seharusnya tidak hanya dijadikan sebagai sarana dalam memperebutkan kekuasan saja, tetapi lebih dari itu semua. Pilkada seyogya dijadikan sebagai wahana / sarana untuk mencari pemimpin – pemimpin yang amanah yang mereka bisa memberikan mampaat yang besar terhadap suatu daerah.

Pangkal pinang menuju PILWAKO
         Suasana pilkada mulai terasa dinegeri ini, Para politukus mulai TP ( tebar pesona ), beberapa spanduk, famplet, brosur dan baliho mulai menghiasi setiap jalan kota ini. Janji – janji dan pencitraan diri mulai diumabar / diobral oleh para tokoh negeri ini. Seolah mereka tidak bosan melakukan hal – hal tersebut. Ya itulah yang terjadi dikota ini. Pilwako (Pemilihan Walikota ) Pangkal pinang sebentar akan diselenggarakan. Sehingga tidak heran para politikus / tokoh negeri ini mulai melakukan pencitraan diri untuk menarik simpati masyarakat.
          Hal tersebut wajar kalau dilihat dari sudut pandang komunikasi politik, karena masyarakat juga harus mengetahui para calon pemimpin daerah berikutnya. Sehingga dalam proses ini dapat terjadinya transparansi komunikasi dalam etika berpolitik. Namun yang menjadi pertanyaaan besar kita ????? apakah janji – janji ataupun pencitraan diri yang dilakukan oleh para tokoh / politukus negeri ini sesuai dengan faktanya. Yang sejati akan mengahasilkan pemimpin yang amanah.
         Pilwako diharapkan dapat menjadi sarana untuk masyarakat kota ini untuk mencari pemimpin yang benar – benar amanah. Berbicara pemimpin yang Amanah sebenarnya dapat kita lihat dari beberapa indicator yang dimilikinya ( seorang pemimpin ). Dalam hal ini masyarakat seyogya harus jeli / pintar dalam menentukan pilihannaya kelak. Setidaknya ada beberapa indicator yang dapat kita lihat, yang kita harapkan bersama mungkin ini bisa dijadikan sebagai barometer untuk hal tersebut.
         Indikator tersebut dapat kita lihat seperti dalam kita rangkum dalam istilah FAST ( Fatonah, Amanah, Sidik, dan tentunya tabliq ) . indicator tersebut dapat kita terjemahakkan sebagai barometer tentang kapasitas dan kapabilitas seorang pemimpin. Sehingga pilwako Kota Pangkal pianang  menjdaikan 2013 nanti adalah momentum kita untuk dan memilih pemimpin yang benar – benar berkualitas yang bukan hanya janji – janji belaka tetapi juga dapat mewujudkannya dalam alam kenyataan. Yang dapat mewujudkan demokrasi partisipasi yang mungkin dapat diarahkan dalam penyelenggaran Pilkada yang baik dan benar.
         Selain itu juga, para politikus dan tokoh negeri ini diharapkan dapat memberikan pendidikan politus yang benar. Jangan hanya bisa mengajarkan anti sebuah kompetisi dalam dunia perpolitikan. Sehingga kita dapat belajar dari semua itu, bahkan pilkada adalah suatu wahana untuk menyampaiakan aspirasi poltik yang benar. Pilwako kota pangkalpianag tahun 2012 nanti diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas dan seorang founding human ( Manusia pembangun ). Begitu banyak harapan – harapan yang sesungguhnya disimpan untuk pemimpin kedepan kota ini, mulai dari pendidikan, kesehatan , korupsi, lapangan pekerjaan dan lain – lain.

 PILKADA YANG BERKUALITAS
         Beberapa pekan yang lalu ada, DKI JAKARTA baru saja melakukan pesta demokrasi ( PILKADA / PEMILUKADA ) gubernur yang dilakukan seluruh wilayah DKI. Ada fenomena yang menarik yang dapat kita cermati bersama, Mulai dari kasus – kasus yang terjadi baik dalam proses maupun pelaksaannya. Isu – isu miring sempat menghampiri proses penye lenggaran pilkada tersebut. Mulai dari money politik, Daftar pemilih yang bermasalah dan lain – lainnya. Namun setidaknya ada beberapa pelajaran yang harus kita ambil dari Pilkada tersebut. Yaitu proses penyelenggaraan pilkada yang aman. Meskipun sempat juga bebarapa kandidat yang memancing dengan isu – isu SARA ( Suku, Agama, Ras dan Antar golongan ).
         Tidak hanya itu, penyelenggara pilkada yang diikuti oleh beberapa / banyaknya calon merupakan suatu bukti bahwa demokrasi sudah berjalan dengan baik, tentunya hal tersebut harus diikuti oleh partisipasi masyarakat yang yang juga besar ( people of participation ). Masyarakat DKI sudah memilih pemimpin yang meraka yakini sebagai pemimpin yang Amanah, hal tersebut juga telah dijalani sampai 2 putaran.
         Pilakada yang berkualitas hanya dapat diwujudkan ketika semua orang sudah memiliki pemahaman dan pendidikan politik yang baik, selain itu dibutuhkan juga partisipasi dari segenap lapisan masyrakat untuk mewujudkannya dalam tekad yang kuat. Dan pada akhirnya tujuan dan harapakan dapat diwujudkan. Setiap individu masyarakat memiliki peran yang sama dalam konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Demokrasi partisipasi hanya dapat terwujud dari masyarakat itu sendiri.
Sehingga sudah sebaiknya kota ini ( Pangkalpinang ) dapat belajar dari DKI Jakarta. Sehingga PILWAKO tahun 2013 nanti dapat terselenggara sesuai dengan yang diharapkan semua lapisan Masyarakat. Sehingga kita dapat mewujudkan Pemerintahan yang baik ( Good Government ).,,,,PILWAKO 2012,!! Semoga sukses..

KAMMI BABEL

Foto saya
Pengurus Komisariat KAMMI Depati Amir Bangka Belitung. Berdiri Januari 2012 (belum satu tahun), terus bergerak untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Bangsa.

Anda Pengunjung ke


web counter