Pangkalpinang, Mencari Pemimpin

Written By KAMMI BABEL on Rabu, 09 Januari 2013 | Rabu, Januari 09, 2013


 PANGKALPINANG, MENCARI PEMIMPIN !
Oleh : Tonnie Melfiansyah
KETUA KAMMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ) BABEL

Sebagai salah satu sarana dalam berdemokrasi, PEMILUKADA merupakan salah wujud dari sebuah keinginan dalam menyalurkan partisipasi tujuan yang pada rinsipnya melahirkan kebijakan – kebijakan yang bersipat fundamental untuk kepentingan masyarakat. Sehingga pemilukada tersebut adalah sarana yang sangat penting dalam kontek kenegaraan. Amanah dari konstitusi yang pada dasar merupakan salah bentuk dari anspirasi penyampain dari masyarakat yang bersipat umun dan mengikat.
Sebagai salah satu Negara yang menganut system demokrasi Pancasila, pemilukada Adalah satu wujud yang diharapkan dapat menjadi wahana untuk melahirkan kader – kader yang menjadi pemimpin bangsa yang mejemuk ini. Sehingga kaedah itu selalu berlaku dalam konsep penyelenggaraan Negara yang baik ( Good government ) dibutuhkan pemimpin yang baik pula. Sehingga korelasi yang dibutuhkan dalam hal ini, hal tersebut salah satunya perlu diwujudkan dalam pemilukada
Suasana pemilukada  yang dirasakan  saat ini tidaklah asing bagi seluruh lapisan masayarakat, tidak terkecuali masyarakat Bangka Belitung. Pemilukada dipandang hanya sebagai pesta lima tahunan sekali yang mungkin dianggap tidak penting bagi masyarakat. Masayarakat berpikir Pemilukada hanya sebagai ajang pesta dalam memperebutkan Kekuasaan semata oleh berbagai elit yang mempunyai kepentingan.Bahkan tidak sedikit masyarakat beranggapan / bersikap skeptis terhadap penyelenggaraan pilkada.
Ada yang mungkin menjadi bahan pelajaran bagi kita bersama, seiring dengan krisisnya kepercayaan masayarakat ( Believe of people )  Terhadap penyelenggaraan pemilukada. Yang mungkin dalam hal ini para elit politik / politukus harus memperhatikan kembali makna dari politik itu sendiri. Sehingga politik t idak hanya dipandang sebagai sarana / wadah untuk perebutan kekuasaan semata yang mengesampingkan kepentingan rakyat.
Sehingga tidak heran dalam banyak kasus, Angka partisipasi masyarakat dalam pilkada maupun pemilu kecil. Dan bahkan itu bertambah dalam setiap penyelenggara pemilu dimanapun. Yang mungkin sering kita sebut dengan istilah golput. Mungkin ketika kita terjemahkan secara sederhana, tujuan dari pilkada adalah untuk mencari Pemimpim / kepala daerah yang diharapkan mampu memberikan pelayanan yang maksimal terhadap Kemajuan suatu daerah. Akan tetapi sepanjang sejarah pilkada yang ada di Indonesia selalu diwarnai dengan berbagai macam permasalahan, mulai dari money politic , suap , dan kecurangan – kecurangan lainnya.
pemilukada  seharusnya tidak hanya dijadikan sebagai sarana dalam memperebutkan kekuasan saja, tetapi lebih dari itu semua. Pilkada seyogya dijadikan sebagai wahana / sarana untuk mencari pemimpin – pemimpin yang Amanah yang mereka bisa memberikan mampaat yang besar terhadap suatu daerah.

Pemimpin baru untuk pangkal pinang.
         Suasana pemilukada  mulai terasa dinegeri ini ( pangkalpinang ), Para politukus mulai TP ( tebar pesona ), beberapa spanduk, famplet, brosur dan baliho mulai menghiasi setiap jalan kota ini. Janji – janji dan pencitraan diri mulai diumabar / diobral oleh para tokoh negeri ini, dan bahkan lebih anehnya lagi ada yang secara dadakan / wajah – wajah baru yang belum tentu kredibilitasnya terpercaya.Seolah mereka tidak bosan melakukan hal – hal tersebut. Ya itulah yang terjadi dikota ini. Pilwako (Pemilihan Walikota ) Pangkal pinang beberapa bulan lagi akan diselenggarakan. Sehingga tidak heran para politikus / tokoh negeri ini mulai melakukan pencitraan diri untuk menarik simpati masyarakat.
          Hal tersebut wajar kalau dilihat dari sudut pandang komunikasi politik, karena masyarakat juga harus mengetahui para calon pemimpin daerah berikutnya. Sehingga dalam proses ini dapat terjadinya transparansi komunikasi dalam etika berpolitik. Namun yang menjadi pertanyaaan besar kita ????? apakah janji – janji ataupun pencitraan diri yang dilakukan oleh para tokoh / politukus negeri ini sesuai dengan faktanya. Yang sejati akan mengahasilkan pemimpin yang amanah.
         Pilwako diharapkan dapat menjadi sarana masyarakat kota ini untuk mencari pemimpin yang benar – benar amanah. Berbicara pemimpin yang Amanah sebenarnya dapat kita lihat dari beberapa indicator yang dimilikinya ( seorang pemimpin ). Dalam hal ini masyarakat seyogya harus jeli / pintar dalam menentukan pilihannaya kelak. Setidaknya ada beberapa indicator yang dapat kita lihat, yang kita harapkan bersama mungkin ini bisa dijadikan sebagai barometer untuk hal tersebut.
         Indikator tersebut harus memenuhi kriteria FAST ( Fatonah, Amanah, Sidik, dan tentunya tabliq ) . indicator tersebut dapat kita terjemahakkan sebagai barometer tentang kapasitas dan kapabilitas seorang pemimpin. Sehingga pilwako Kota Pangkal pianang  menjdaikan 2013 nanti adalah momentum kita untuk dan memilih pemimpin yang benar – benar berkualitas yang bukan hanya janji – janji belaka tetapi juga dapat mewujudkannya dalam alam kenyataan. Yang dapat mewujudkan demokrasi partisipasi yang mungkin dapat diarahkan dalam penyelenggaran pemilukada yang baik dan benar.
         Selain itu juga, para politikus dan tokoh negeri ini diharapkan dapat memberikan pendidikan politus yang benar. Jangan hanya bisa mengajarkan anti sebuah kompetisi dalam dunia perpolitikan. Sehingga kita dapat belajar dari semua itu, bahkan pilkada adalah suatu wahana untuk menyampaiakan aspirasi poltik yang benar. Pilwako kota pangkalpianag tahun 2013 diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas dan seorang founding human ( Manusia pembangun ). Begitu banyak harapan – harapan yang sesungguhnya disimpan untuk pemimpin kedepan kota ini, mulai dari pendidikan, kesehatan , korupsi, lapangan pekerjaan dan lain – lain.


Membangun karakter pemilih
         Dalam banyak penyelanggaraan pemilukada diberbagai daerah diseluruh indonesia. Ada fenomena yang menarik yang dapat kita cermati bersama, Mulai dari kasus – kasus yang terjadi baik dalam proses maupun pelaksaannya. Isu – isu miring sempat menghampiri proses penyelenggaran pemilukada . Mulai dari money politik, Daftar pemilih yang bermasalah dan lain – lainnya. Setidaknya mengingat berbagai permasalahan yang terjadi dalam penyelanggaraan pemilukada, para politukus harus memberikan keteladanan yang baik / pendidikan politik.
         Yang sangat memprihatikan adalah, kasus money politik. Kasus ini dapat merusak penyelanggaraan pemilukada. Sehingga pemilih hanya berorientasi pada uang bukan pada pemimpin yang diharapkan sehingga pemilukada yang berkualitas / baik hanya angan belaka.
         Pemilukada yang berkualitas hanya dapat diwujudkan ketika semua orang sudah memiliki pemahaman dan pendidikan politik yang baik, selain itu dibutuhkan juga partisipasi dari segenap lapisan masyrakat untuk mewujudkannya dalam tekad yang kuat. Dan pada akhirnya tujuan dan harapakan dapat diwujudkan. Setiap individu masyarakat memiliki peran yang sama dalam konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Demokrasi partisipasi hanya dapat terwujud dari masyarakat itu sendiri.
Sehingga sudah sebaiknya kota ini ( Pangkalpinang ) dapat belajar dari DKI Jakarta. Sehingga PILWAKO tahun 2013 nanti dapat terselenggara sesuai dengan yang diharapkan semua lapisan Masyarakat. Sehingga kita dapat mewujudkan Pemerintahan yang baik ( Good Government ).,,,,PILWAKO 2013,!! Semoga sukses..

KAMMI BABEL

Foto saya
Pengurus Komisariat KAMMI Depati Amir Bangka Belitung. Berdiri Januari 2012 (belum satu tahun), terus bergerak untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Bangsa.

Anda Pengunjung ke


web counter