![](http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/544922_292456447539940_954931977_n.jpg)
Pelatihan Kader Kepemimpinan Bangsa
Written By KAMMI BABEL on Kamis, 22 November 2012 | Kamis, November 22, 2012
![](http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/544922_292456447539940_954931977_n.jpg)
Memaknai Ibadah Haji
Written By KAMMI BABEL on Rabu, 10 Oktober 2012 | Rabu, Oktober 10, 2012
Memaknai Ibadah Haji
oleh
Tonnie Melfiansyah
Musim
haji telah dirasakan umat seluruh muslim diseluruh penjuru dunia saat ini,
tidak terkecuali Indonesia yang mayoritas penduduk adalah muslim. Ibadah haji
merupakan ibadah yang secara bahasa sederhana ibadah tahunan yang berpusat di
kota mekkah dan sekitarnya. Haji merupakan ibadah yang sangat bernilai historis
tinggi, dalam hal ini memberikan tempat dan ruang khusus dalam ajaran umat
islam. Indonesia salah satu Negara yang penduduknya mayoritas muslim, Indonesia
adalah satu Negara yang memberikan / melaksanakan ibadah haji setiap tahun yang
dalam pelaksaaannya dibawah naungan kementrian agama ( Kemendepag ). Menurut
kalender islam / hijriah jatuh pada bulan Dzulhijjah.
Ibadah haji adalah salah satu dari lima rukun Islam. Berdasarkan firman Allah: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban
haji) maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam." (Ali Imran: 97). Dan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam: "Islam itu
dibangun di atas lima perkara; bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq
melainkan Allah dan (bersaksi) bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan
shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa (di bulan) Ramadhan dan menunaikan haji ke
Baitullah." (Muttafaq Alaih).
Dalam ibadah haji terdapat
beberapa ibrah / pelajaran yang sangat banyak bisa diambil bagi yang
melakukannya, sehingga proses Ibadah haji dapat dijadikan sebagai Ibadah yang
bermampaat bukan hanya ibadah rutinitas tahunan saja. Syekh Sa’id Hawwa dalam bukunya Al – Islam menguraikan ibadah haji
dapat di tinjauan dalam berbagai analisis, Pertama Haji adalah simbol yang
terbentuk dari berbagai amalan. Simbol penyerahan kita kepada Allah, karena itu
kita melihat makna dan hikmahnya. Thawaf, wuquf, sa’i, mencukur rambut dan
amalan haji lainnya. Haji adalah persatuan umat islam, tanpa memandang Ras,
warna kulit dan kebangsaan. karena dasar persatuannya adalah Aqidah, agama dan
syariat islam. Kedua Ibadah haji adalah manifestasi prinsip – prinsip islam.
Yaitu manifestasi ukhuwah islamiah, dimana manusia menyerahkan secara nyata bahwa
ia adalah saudara bagi muslim yang lainnya diseluruh dunia. Karena haji
sesungguhnya manifestasi dari “ dan kami jadikan kamu berbangsa dan besuku agar
kamu saling mengenal “ ( Al – hujarat 13 ) didalam haji tersebut terwujud
ta’aruf akbar antar bangsa – bangsa di dunia.
Ketiga Ibadah haji
adalah madrasah, tempat
penggemblengan yang mengantarkan manusia
ke peringkat yang lebih tinggi. Karena dengan haji manusia dapat belajar
mengerahkan potensi dengan kesabaran. Karena dia ( maksudnya haji ) adalah seutama
utamanya jihad. “ tetapi seutama –utama jihad adalah haji yang mabrur “ karena
begitu banyak pelajaran yang terkandung selama menjalan proses ibadah haji. Keempat
Ibadah haji dapat membangkitkan berbagai perasaan; membangkitkan rasa kasih
terhadap terhadap kaum muslim, membantu kepedihan mereka dan merasakan apa yang
dirasakan generasi pertama yang ditindas
mempertahankan aqidah yang mereka pegang.
Kelima, di dalam setiap amalan
haji terkadung berbagai pelajaran dan makna. Jika manusia menyadari, haji akan
melahirkan gagasan – gagasan rabani, peningkatan akhlak islami dan semangat
keteladanan yang lebih tinggi terhadap Rasullulah saw. Arafah adalah tempat
berkumpul manusia sebelum melakukan thawaf rukun. Secara serentak dan bersamaan
,mereka memulai keberangkatan untuk mengagungkan ka’bah. Kemudian menuju
muzdhalifah dalam keadaan telah bertaubat dan berserah diri. Umat muslim menuju
ka’bah dengan jiwa yang bersih. Kemudian dari muzdalifah mereka menuju Mina
untuk melontar jumrah sebelum thawaf, sebagai pernyataan bahwa musuh Allah
adalah musuh mereka.
Kemudian dilanjutkan memotong
hewan qurban sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas karunia Nya dalam
menghalalkan binatang ternak kepada mereka. Lalu mencukur rambut sebagai
persiapan thawaf dengan jiwa bersih, pakaian suci dan penampilan yang bagus.
Setelah itu menuju makkah dan berthawaf
di sekeliling ka’bah sambil mengagungkannya karena Allah SWT telah mengagungkannya.
Firman Allah, “…Dan barangsiapa mengangungkan syi’ar – syi’ar Allah, maka itu
sesungguhnya timbul dari ketakwaan hati “ ( Al
- hajj :32 ).
Kemudian sa’i antara shafa dan
marwah sebagaimana pernah dilakukan ibu mereka, Siti hajar yang shalihah pada
permulaan baitullah dibangun. Keluar dari perjalanan ini manusia menjadi
seperti dilahirkan kembali. Seterusnya mereka ( jama’ah haji ) kembali lagi ke
mina untuk melempar jumrah sebagai pernyataan permusuhan total terhadap setan
untuk selama – lamanya.
Keenam, Ibadah haji membawa kaum muslim kepusat islam pertama
yang pernah ditempati oleh Ibrahim As dan Muhammad SAW. Perjalan ini akan
memperkuat ikatan muslim kepada pusat islam yang menjadi negeri spiritual,
kiblatnya, orientasi jasadnya. Titik tolak semangat dan cita – citanya.
Sehingga sekembalinya dari tempat ini ( mekkah ) sebagaian besar bentuk
kehidupan muslim mulai berubah dan berganti. Dulu keterkaitannya dengan markas
/ tempat suci ini hanya bersiapat teoritis, namun kini telah berganti menjadi kenyataan yang dapat dirasakan dan
diamalkan.
Melihat
dari aspek tarikh / sejarah Ibadah haji menghidupkan kenangan rabbani yang
abadi yang pernah dikenal manusia. Kenangan sebuah keluarga yang tidak pernah
memperdulikan apapun didalam menjalankan perintah Allah. Kenangan seorang anak
yang rela menjadi kurban untuk sebuah pengabdian, kenangan seorang ibu yang
sangat yakin akan perlindungan Allah SWT. Haji adalah salah satu jalan
pembebasan dari kenistaan syaitani, menuju kesertaan Ar – Rahman , zat yang maha
kasih. Muslim yang melontarkan jumroh sebelum tawaf dika’bah, thawaf dan
kembali melontar jumrah adalah muslim yang jelas – jelas menerapkan Firman
Allah swt, “…Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah,
maka ia telah berpegang teguh dengan ikatan yang sangat kuat…” ( Al – Baqarah :
256 )
Bahkan tidak ragu lagi jika para ulama islam dapat
mengfungsikan haji dan mendudukannya secara proporsional, ia akan dapat
menyelesaikannya berbagai persoalan umat.
Terlepas
dari itu semua, sesungguhnya umat manusia diseluruh dunia saat ini yang
melakukan haji berharap untuk dapat menjadi haji yang mabrur, karena predikat
mabrur itu tidak bisa didapatkan dengan kemudahan, tetapi dengan perjuanagn
yang sungguh luarbiasa baik itu materi, tenaga / fisik maupun psikologis yang
kuat.
Namun itu semua adalah bukan hal
yang mustahil, tanda / isyarah yang menjadi indikator seorang muslim
menjadi haji mabrur, Imam an-Nawawi
berkata: "Diantara tanda-tanda diterimanya adalah bahwa sepulangnya dari
haji, orang tersebut menjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya dan tidak
mengulangi lagi perbuatan-perbuatan maksiat yang pernah dilakukannya". Hal
senada juga diungkapkan oleh Imam Syaikh as-Sindy dalam syarahnya terhadap
hadits ini. Sehingga uraian diatas penulis sampaikan doa kepada sekalian kaum
muslim diseluruh penjuru dunia, khusus lagi provinsi Bangka Belitung.
Sebagaimana untuk memaknai ibadah haji bukan hanya sebagai rutinitas ibadah
tahunan saja, melainkan ibadah yang memberikan dimensi yang berbeda terhadap
kehidupan kita semua…
Pilkada yang Berkualitas
Written By KAMMI BABEL on Rabu, 26 September 2012 | Rabu, September 26, 2012
PILKADA YANG BERKUALITAS
Sebagai
salah satu Negara yang menganut system demokrasi Pancasila, pilkada adalah satu
wujud yang diharapkan dapat menjadi wahana untuk melahirkan kader – kader yang
menjadi pemimpin bangsa yang mejemuk ini. Sehingga kaedah itu selalu berlaku
dalam konsep penyelenggaraan neegara yang baik ( Good Government ) dibutuhkan pemimpin yang baik pula. Sehingga
korelasi yang dibutuhkan dalam hal ini, salah satunya perlu diwujudkan dalam
pilkada saat ini.
Suasana pilkada
yang dirasakan saat ini tidaklah asing
bagi seluruh lapisan masayarakat, tidak terkecuali masyarakat Bangka Belitung.
Pilkada dipandang hanya sebagai pesta lima tahunan sekali yang mungkin dianggap
tidak penting bagi masyarakat. Masayarakat berpikir Pilkada hanya sebagai ajang
pesta dalam memperebutkan Kekuasaan semata oleh berbagai elit yang mempunyai
kepentingan.Bahkan tidak sedikit masyarakat beranggapan / bersikap skeptis
terhadap penyelenggaraan pilkada.
Ada
yang mungkin menjadi bahan pelajaran bagi kita bersama, seiring dengan
krisisnya arus kepercayaan masayarakat ( Believe
of people ) Terhadap penyelenggaraan
pilkada. Yang mungkin dalam hal ini para elit politik / politukus harus
memperhatikan kembali makna dari politik itu sendiri. Sehingga politik tidak
hanya dipandang sebagai sarana / wadah untuk perebutan kekuasaan semata yang
mengesampingkan kepentingan rakyat.
Sehingga
tidak heran dalam banyak kasus, Angka partisipasi masyarakat dalam pilkada
maupun pemilu kecil. Dan bahkan itu bertambah dalam setiap penyelenggara pemilu
dimanapun. Yang mungkin sering kita sebut dengan istilah golput. Mungkin ketika
kita terjemahkan secara sederhana, tujuan dari pilkada adalah untuk mencari
Pemimpim / kepala daerah yang diharapkan mampu memberikan pelayanan yang
maksimal terhadap Kemajuan suatu daerah. Akan tetapi sepanjang sejarah pilkada
yang ada di Indonesia selalu diwarnai dengan berbagai macam permasalahan, mulai
dari money politic , suap , dan kecurangan – kecurangan lainnya.
Pilkada
seharusnya tidak hanya dijadikan sebagai sarana dalam memperebutkan kekuasan
saja, tetapi lebih dari itu semua. Pilkada seyogya dijadikan sebagai wahana /
sarana untuk mencari pemimpin – pemimpin yang amanah yang mereka bisa memberikan
mampaat yang besar terhadap suatu daerah.
Pangkal
pinang menuju PILWAKO
Suasana pilkada mulai terasa dinegeri
ini, Para politukus mulai TP ( tebar pesona ), beberapa spanduk, famplet,
brosur dan baliho mulai menghiasi setiap jalan kota ini. Janji – janji dan
pencitraan diri mulai diumabar / diobral oleh para tokoh negeri ini. Seolah
mereka tidak bosan melakukan hal – hal tersebut. Ya itulah yang terjadi dikota
ini. Pilwako (Pemilihan Walikota ) Pangkal pinang sebentar akan
diselenggarakan. Sehingga tidak heran para politikus / tokoh negeri ini mulai
melakukan pencitraan diri untuk menarik simpati masyarakat.
Hal tersebut wajar kalau dilihat dari sudut
pandang komunikasi politik, karena masyarakat juga harus mengetahui para calon
pemimpin daerah berikutnya. Sehingga dalam proses ini dapat terjadinya
transparansi komunikasi dalam etika berpolitik. Namun yang menjadi pertanyaaan
besar kita ????? apakah janji – janji ataupun pencitraan diri yang dilakukan
oleh para tokoh / politukus negeri ini sesuai dengan faktanya. Yang sejati akan
mengahasilkan pemimpin yang amanah.
Pilwako diharapkan dapat menjadi sarana untuk masyarakat kota
ini untuk mencari pemimpin yang benar – benar amanah. Berbicara pemimpin yang
Amanah sebenarnya dapat kita lihat dari beberapa indicator yang dimilikinya (
seorang pemimpin ). Dalam hal ini masyarakat seyogya harus jeli / pintar dalam
menentukan pilihannaya kelak. Setidaknya ada beberapa indicator yang dapat kita
lihat, yang kita harapkan bersama mungkin ini bisa dijadikan sebagai barometer
untuk hal tersebut.
Indikator tersebut dapat kita lihat
seperti dalam kita rangkum dalam istilah FAST ( Fatonah, Amanah, Sidik, dan tentunya
tabliq ) . indicator tersebut
dapat kita terjemahakkan sebagai barometer tentang kapasitas dan
kapabilitas seorang pemimpin. Sehingga pilwako Kota Pangkal pianang menjdaikan 2013 nanti adalah momentum kita
untuk dan memilih pemimpin yang benar – benar berkualitas yang bukan hanya
janji – janji belaka tetapi juga dapat mewujudkannya dalam alam kenyataan. Yang
dapat mewujudkan demokrasi partisipasi yang mungkin dapat diarahkan dalam
penyelenggaran Pilkada yang baik dan benar.
Selain itu juga, para politikus dan
tokoh negeri ini diharapkan dapat memberikan pendidikan politus yang benar.
Jangan hanya bisa mengajarkan anti sebuah kompetisi dalam dunia perpolitikan.
Sehingga kita dapat belajar dari semua itu, bahkan pilkada adalah suatu wahana
untuk menyampaiakan aspirasi poltik yang benar. Pilwako kota pangkalpianag
tahun 2012 nanti diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas dan
seorang founding human ( Manusia pembangun ). Begitu banyak harapan – harapan
yang sesungguhnya disimpan untuk pemimpin kedepan kota ini, mulai dari
pendidikan, kesehatan , korupsi, lapangan pekerjaan dan lain – lain.
PILKADA
YANG BERKUALITAS
Beberapa pekan yang lalu ada, DKI
JAKARTA baru saja melakukan pesta demokrasi ( PILKADA / PEMILUKADA ) gubernur
yang dilakukan seluruh wilayah DKI. Ada fenomena yang menarik yang dapat kita
cermati bersama, Mulai dari kasus – kasus yang terjadi baik dalam proses maupun
pelaksaannya. Isu – isu miring sempat menghampiri proses penye lenggaran
pilkada tersebut. Mulai dari money politik, Daftar pemilih yang bermasalah dan
lain – lainnya. Namun setidaknya ada beberapa pelajaran yang harus kita ambil
dari Pilkada tersebut. Yaitu proses penyelenggaraan pilkada yang aman. Meskipun
sempat juga bebarapa kandidat yang memancing dengan isu – isu SARA ( Suku,
Agama, Ras dan Antar golongan ).
Tidak hanya itu, penyelenggara pilkada
yang diikuti oleh beberapa / banyaknya calon merupakan suatu bukti bahwa
demokrasi sudah berjalan dengan baik, tentunya hal tersebut harus diikuti oleh
partisipasi masyarakat yang yang juga besar ( people of participation ). Masyarakat DKI sudah memilih pemimpin
yang meraka yakini sebagai pemimpin yang Amanah, hal tersebut juga telah
dijalani sampai 2 putaran.
Pilakada yang berkualitas hanya dapat
diwujudkan ketika semua orang sudah memiliki pemahaman dan pendidikan politik
yang baik, selain itu dibutuhkan juga partisipasi dari segenap lapisan
masyrakat untuk mewujudkannya dalam tekad yang kuat. Dan pada akhirnya tujuan
dan harapakan dapat diwujudkan. Setiap individu masyarakat memiliki peran yang
sama dalam konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Demokrasi partisipasi
hanya dapat terwujud dari masyarakat itu sendiri.
Sehingga sudah sebaiknya kota ini ( Pangkalpinang )
dapat belajar dari DKI Jakarta. Sehingga PILWAKO tahun 2013 nanti dapat terselenggara
sesuai dengan yang diharapkan semua lapisan Masyarakat. Sehingga kita dapat
mewujudkan Pemerintahan yang baik ( Good Government ).,,,,PILWAKO 2012,!!
Semoga sukses..
Langganan:
Postingan (Atom)
KAMMI BABEL
![Foto saya](http://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD5LWuILQk3ag51xWMyf2IodHFgIG5wXrq5yBcEW4irNEdOo6Kbe3BDeHk2MoDXAJcKb28R3FZ5oY8CNRqoq25w6plVC9OB980RqVlKbhQ6TDb_Yts-81RIFqLc71Ogg/s220/logo+kammi.jpg)
- KAMMI BABEL
- Pengurus Komisariat KAMMI Depati Amir Bangka Belitung. Berdiri Januari 2012 (belum satu tahun), terus bergerak untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Bangsa.