M. Bachtiyar
*dimuat di harian Babelpos, Sabtu 16 Juni 2012
Kini, setelah waktu yang panjang berlalu, adakah hikmah dan pelajaran yang dapat kita tarik dari peristiwa yang menggoncangkan akal dan naluri kita ?
Selaim hikmah kewajiban sholat lima
waktu yang Allah sampaikan secara langsung kepada Rosululloh SAW ketika beliau
mi’raj ke sidrotul muntaha, ada hikmah lain yang tak boleh terlupakan.
Bila kita perhatikan redaksi ayat yang Allah turunkan dalam surat Al Isra ayat
1, akan ditemukan dengan gamblang bahwa ada dua masjid yang Allah sebutkan
dalam momentum Isra’ Mi’raj ini. Masjidil Harom atau Ka’bah di Mekkah dan
Masjid Al Aqsho di Palestina.
Kedua masjid tersebut, bersama Masjid
Nabawi di Madinah merupakan tempat suci bagi umat Islam. Di antara keutamaan Masjid Al Aqsho adalah
sebagai masjid kedua yang dibangun setelah Ka’bah (Masjidil Haram) sebagaimana
yang disebutkan dalam sebagian hadits-hadits shohih dari Nabi SAW. Diantara
keutamaan Masjid Al Aqsho yang lain adalah, Allah akan mengampuni dosa orang
yang shalat di dalamnya, sedang tak ada yang mendorongnya ke Masjid Al Aqsho,
selain ia mau sholat di dalamnya.
Perbandingan
kebaikan sholat di Masjid Al Aqsho seperti 250 kali sholat dalam hal pahala
dengan sholat di masjid lain. Sedangkan dengan sholat di masjid Nabawi sesorang
akan mendapatkan pahala 1000 sholat atau lebih baik lagi. Sebagaimana hadits
dari Abu Dzar RA berkata, “Kami pernah
berbincang-bincang, sedang kami di sisi Rasulullah SAW, “Manakah yang lebih
utama, apakah Masjid Rasulullah SAW ataukah Masjid Baitul Maqdis?” Maka
Rasulullah SAW bersabda, “Sholat di masjidku ini lebih utama dibandingkan empat
kali sholat di dalamnya (di dalam Masjid Al Aqsho). Dia adalah sebaik-baik
tempat sholat. Hampir-hampir seorang tidak memiliki tanah senilai tali kuda,
dimana akan diperlihatkan Baitul Maqdis baginya dari tempat itu. Itu (tanah
sekecil itu) adalah lebih baik baginya dibandingkan dunia seluruhnya”. (HR.
Al-Baihaqiy).
Masjid Al Aqsho juga merupakan kiblat pertama
umat Islam. Kurang lebih 13 tahun lamanya Nabi Shalat menghadap ke
arah masjidil Al Aqsho. Ia adalah salah satu
dari 3 masjid yang wajib dikunjungi ketika kita bernazar untuk menziarahinya.
Masjid al-Aqsha juga adalah tempat para nabi dikuburkan, sehingga Imam Syafi'i,
suatu ketika pernah berkata, "saya
sangat suka beri'tikaf di masjid ini, lebih dari masjid manapun"
kemudian ketika ditanyakan alasannya, beliau menjawab, "disinilah tempat berkumpul dan dikuburkannya
beberapa Nabi" Selain itu, Masjid Al Aqsho tak akan dimasuki Dajjal di
akhir zaman nanti. Allah telah memberikan keutamaan kepada Masjid Al Aqsho
sebagaimana Makkah, Madinah, serta bukit Thursina sebagaimana yang dikabarkan
oleh Nabi SAW.
Sebagai satu dari tiga masjid yang
mendapatkan keutamaan dari Allah SWT, kondisi Masjid Al Aqsho tidaklah tidaklah
sama dengan dua masjid yang lainnya. Setiap tahunnya jutaan umat muslim
beribadah haji dengan mengunjungi Masjidl Haraom di Mekkah dan Masjid Nabawi di
Madinah, namun kenyataannya
keadaan Masjid Al Aqsa sungguh memprihatinkan. Saat ini Palestina dan juga
termasuk pula Masjid Al Aqsa di dalamnya berada di wilayah pendudukkan ilegal
negara Israel. Sejak tahun 1948 pendudukkan Yahudi telah menjarah tanah
Palestina dan mengklaim secara sepihak atas berdirinya negara Israel.
Blokade total Israel menyebakan tertutupnya
akses Palestina terhadap dunia luar. Palestina terkurung dan wilayahnya semakin
hari semakin berkurang karena terus dicaplok oleh Israel untuk mendirikan
pemukiman Yahudi. Bahkan untuk menimbulkan kesan bahwa Yahudi telah lama
mendiami Palestina, mereka telah membuat ribuan kuburan palsu di hamper seluruh
daerah di Palestina. Terbaru, tidak puas dengan mendirikan pagar pembatas untuk
memblokade Palestina dengan Mesir, pemerintahan Israel akan mendirikan pagar
yang sama di arah Yordania.
Masjid Al Aqsho pun terancam. Israel
terus saja melakukan penggalian di sekitarnya dengan alasan ingin menemukan
Haikal Sulaiman yang mereka klaim ada di bawah pondasi Masjid Al Aqsho. Sebuah
upaya untuk merobohkan Al Aqsho secara sistematis. Kompleks Masjid Al Aqsa pun
dijaga ketat oleh Israel. Akses umat muslim menuju Masjid Al Aqsa sangatlah sulit.
Tentara Israel menghalangi umat muslim untuk masuk ke Masjid Al Aqsa.
Peringatan peristiwa Isra dan Mi’raj
semestinya menjadi sebuah penyadaran bagi umat Islam atas kesucian Masjid Al
Aqsa yang sama kedudukannya dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Bagaimana
mungkin kita merelakan tempat suci ini harus dinodai dengan pertumpahan darah
atas kekejaman Yahudi dan membiarkan masyarakat Palestina yang hidup dalam
kekejaman zionis terkutuk. Selain itu, permasalahan Masjid Al Aqsa dan juga
Palestina bukan lagi permasalahan tentang kepercayaan agama dan konstitusi
pemerintahan semata. Apa yang terjadi di Palestina merupakan perhatian seluruh
masyarakat dunia atas perilaku tidak manusiawi yang dilakukan zionis terhadap
masyarakat Palestina.
Bukankah sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara
dan diibaratkan satu tubuh yang sama. Bila satu bagian tubuh yang sakit makan
bagian tubuh yang lain pun akan terserang demam. Lalu sudahkah kita peduli ?
Sudahkah kita memikirkan dan
memperdulikan kondisi saudara kita di Palestina dan kondisi Masjid Al Aqsho
yang terancam. Jangan sampai kita mendapatkan teguran Rosul melalui hadits
beliau “barang siapa tidak memperhatikan ( memperdulikan ) urusan kaum
muslimin maka dia bukan termasuk dari mereka”. ( HR. Abu Dawwud ).
0 komentar:
Posting Komentar