Home » » Al Aqsha yang Tak Boleh Terlupakan

Al Aqsha yang Tak Boleh Terlupakan

Written By KAMMI BABEL on Jumat, 15 Juni 2012 | Jumat, Juni 15, 2012

M. Bachtiyar
*dimuat di harian Babelpos, Sabtu 16 Juni 2012

Peristiwa Isra dan Mi’raj yang terjadi lebih dari 14 abad lalu memberikan makna yang sangat penting bagi umat manusia. Perjalanan yang menghadirkan perubahan bagi manusia dalam menjalani hidup. Perjalanan Rasulullah pada peristiwa Isra Mi’raj memberikan kekaguman tersendiri bagi manusia. Karena menjadi bukti akan kebesaran Tuhan di mana ketika itu Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Mekkah ke Palestina lalu menuju ke Sidratul Muntaha hingga akhirnya kembali lagi ke Mekkah dengan waktu keseluruhan perjalanan yang tidak lebih dari semalam. Semua mungkin di sisi ilmu dan kekuasaan Sang Pencipta.

Kini, setelah waktu yang panjang berlalu, adakah hikmah dan pelajaran yang dapat kita tarik dari peristiwa yang menggoncangkan akal dan naluri kita ?
Selaim hikmah kewajiban sholat lima waktu yang Allah sampaikan secara langsung kepada Rosululloh SAW ketika beliau mi’raj ke sidrotul muntaha, ada hikmah lain yang tak boleh terlupakan. Bila kita perhatikan redaksi ayat yang Allah turunkan dalam surat Al Isra ayat 1, akan ditemukan dengan gamblang bahwa ada dua masjid yang Allah sebutkan dalam momentum Isra’ Mi’raj ini. Masjidil Harom atau Ka’bah di Mekkah dan Masjid Al Aqsho di Palestina.
Kedua masjid tersebut, bersama Masjid Nabawi di Madinah merupakan tempat suci bagi umat Islam. Di antara keutamaan Masjid Al Aqsho adalah sebagai masjid kedua yang dibangun setelah Ka’bah (Masjidil Haram) sebagaimana yang disebutkan dalam sebagian hadits-hadits shohih dari Nabi SAW. Diantara keutamaan Masjid Al Aqsho yang lain adalah, Allah akan mengampuni dosa orang yang shalat di dalamnya, sedang tak ada yang mendorongnya ke Masjid Al Aqsho, selain ia mau sholat di dalamnya.
Perbandingan kebaikan sholat di Masjid Al Aqsho seperti 250 kali sholat dalam hal pahala dengan sholat di masjid lain. Sedangkan dengan sholat di masjid Nabawi sesorang akan mendapatkan pahala 1000 sholat atau lebih baik lagi. Sebagaimana hadits dari Abu Dzar RA berkata, “Kami pernah berbincang-bincang, sedang kami di sisi Rasulullah SAW, “Manakah yang lebih utama, apakah Masjid Rasulullah SAW ataukah Masjid Baitul Maqdis?” Maka Rasulullah SAW bersabda, “Sholat di masjidku ini lebih utama dibandingkan empat kali sholat di dalamnya (di dalam Masjid Al Aqsho). Dia adalah sebaik-baik tempat sholat. Hampir-hampir seorang tidak memiliki tanah senilai tali kuda, dimana akan diperlihatkan Baitul Maqdis baginya dari tempat itu. Itu (tanah sekecil itu) adalah lebih baik baginya dibandingkan dunia seluruhnya”. (HR. Al-Baihaqiy).
Masjid Al Aqsho juga merupakan kiblat pertama umat Islam. Kurang lebih 13 tahun lamanya Nabi Shalat menghadap ke arah masjidil Al Aqsho. Ia adalah salah satu dari 3 masjid yang wajib dikunjungi ketika kita bernazar untuk menziarahinya. Masjid al-Aqsha juga adalah tempat para nabi dikuburkan, sehingga Imam Syafi'i, suatu ketika pernah berkata, "saya sangat suka beri'tikaf di masjid ini, lebih dari masjid manapun" kemudian ketika ditanyakan alasannya, beliau menjawab, "disinilah tempat berkumpul dan dikuburkannya beberapa Nabi" Selain itu, Masjid Al Aqsho tak akan dimasuki Dajjal di akhir zaman nanti. Allah telah memberikan keutamaan kepada Masjid Al Aqsho sebagaimana Makkah, Madinah, serta bukit Thursina sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi SAW.
Sebagai satu dari tiga masjid yang mendapatkan keutamaan dari Allah SWT, kondisi Masjid Al Aqsho tidaklah tidaklah sama dengan dua masjid yang lainnya. Setiap tahunnya jutaan umat muslim beribadah haji dengan mengunjungi Masjidl Haraom di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah,             namun kenyataannya keadaan Masjid Al Aqsa sungguh memprihatinkan. Saat ini Palestina dan juga termasuk pula Masjid Al Aqsa di dalamnya berada di wilayah pendudukkan ilegal negara Israel. Sejak tahun 1948 pendudukkan Yahudi telah menjarah tanah Palestina dan mengklaim secara sepihak atas berdirinya negara Israel.
Blokade total Israel menyebakan tertutupnya akses Palestina terhadap dunia luar. Palestina terkurung dan wilayahnya semakin hari semakin berkurang karena terus dicaplok oleh Israel untuk mendirikan pemukiman Yahudi. Bahkan untuk menimbulkan kesan bahwa Yahudi telah lama mendiami Palestina, mereka telah membuat ribuan kuburan palsu di hamper seluruh daerah di Palestina. Terbaru, tidak puas dengan mendirikan pagar pembatas untuk memblokade Palestina dengan Mesir, pemerintahan Israel akan mendirikan pagar yang sama di arah Yordania.
Masjid Al Aqsho pun terancam. Israel terus saja melakukan penggalian di sekitarnya dengan alasan ingin menemukan Haikal Sulaiman yang mereka klaim ada di bawah pondasi Masjid Al Aqsho. Sebuah upaya untuk merobohkan Al Aqsho secara sistematis. Kompleks Masjid Al Aqsa pun dijaga ketat oleh Israel. Akses umat muslim menuju Masjid Al Aqsa sangatlah sulit. Tentara Israel menghalangi umat muslim untuk masuk ke Masjid Al Aqsa.
Peringatan peristiwa Isra dan Mi’raj semestinya menjadi sebuah penyadaran bagi umat Islam atas kesucian Masjid Al Aqsa yang sama kedudukannya dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Bagaimana mungkin kita merelakan tempat suci ini harus dinodai dengan pertumpahan darah atas kekejaman Yahudi dan membiarkan masyarakat Palestina yang hidup dalam kekejaman zionis terkutuk. Selain itu, permasalahan Masjid Al Aqsa dan juga Palestina bukan lagi permasalahan tentang kepercayaan agama dan konstitusi pemerintahan semata. Apa yang terjadi di Palestina merupakan perhatian seluruh masyarakat dunia atas perilaku tidak manusiawi yang dilakukan zionis terhadap masyarakat Palestina.
Bukankah sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara dan diibaratkan satu tubuh yang sama. Bila satu bagian tubuh yang sakit makan bagian tubuh yang lain pun akan terserang demam. Lalu sudahkah kita peduli ? Sudahkah kita memikirkan  dan memperdulikan kondisi saudara kita di Palestina dan kondisi Masjid Al Aqsho yang terancam. Jangan sampai kita mendapatkan teguran Rosul melalui hadits beliau “barang siapa tidak memperhatikan ( memperdulikan ) urusan kaum muslimin maka dia bukan termasuk dari mereka”. ( HR. Abu Dawwud ). 
Share this article :

0 komentar:

KAMMI BABEL

Foto saya
Pengurus Komisariat KAMMI Depati Amir Bangka Belitung. Berdiri Januari 2012 (belum satu tahun), terus bergerak untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Bangsa.

Anda Pengunjung ke


web counter