Home » » Pendidikan karakter menuju generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter

Pendidikan karakter menuju generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter

Written By KAMMI BABEL on Senin, 12 Maret 2012 | Senin, Maret 12, 2012

 Pendidikan karakter menuju generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter
Rudi Setiadi
Anggota KAMMI Komisariat Depati Amir Bangka Belitung

Maraknya kasus-kasus korupsi yang tak kunjung usai saat ini, ditambah lagi isu tentang kenaikan harga BBM yang sangat meresahkan masyarakat, membuat Bangsa ini seakan telah kehilangan “KARAKTER”. Kemelut Indonesia yang makin carut marut ini diyakini karena ketiadaan karakter. Namun ketika kita ditanya apa itu karakter,kita mungkin tergagap. Karakter, sesuatu yang harusnya diketahui tapi sebagian besar kita tidak mau tau,tidak mau ambil pusing. Karakter, sesuatu yang amat penting tapi sebagian kita menganggap remeh. Kemudian karakter, sesuatu yang amat diperlukan tapi justru sebagian kita malah menertawai.
Sebelum kita membahas topik ini lebih jauh lagi, saya ingin memberikan data dan fakta mengenai kasus-kasus korupsi yang bersumber dari Litbang Kompas berikut;
·     30 Anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI
·     158 Kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang periode 2004-2011
·     42 Anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
·     Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU, KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM
Setelah membaca fakta diatas,apa yang anda pikirkan ? untuk saya pribadi beberapa kasus korupsi diatas membuat hati terhentak membayangkan kelakuan para pejabat Negara. Akhirnya,kita memang kehilangan orientasi,dalam suasana serba janggal,kikuk,marah,muak,dan demotivasi. Kita ingin berbuat tapi tidak bisa apa-apa. Kita ingin membantu,tapi kita diluar otoritas. yang para penegak hukum saja,entah tidak mau atau tidak mampu. Untuk itu,disinalah urgennya “Pendidikan Karakter” sebagai usaha melahirkan kader-kader bangsa yang selain cerdas juga berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
Sebelum kita beranjak kependidikan karakter,kita harus tau apa itu karakter ? karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan YME,diri sendiri,sesama manusia,lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,sikap,perasaan,perkataan,dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama,hukum,tata karma,budaya dan adat istiadat. pikiran,sikap,perasaan,perkataan,dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama,hukum,tata karma,budaya dan adat istiadat. Berbicara tentang karakter sebaiknya karakter dibentuk ketika anak  berusia dini. Hasil penelitian membuktikan bahwa sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun,peningkatan 30% terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua.
Kemudian kita beralih kependidikan karakter,lalu apa pendidikan karakter  ?  Pendidikan Karakter adalah pendidikan budi pekerti,berfikir,dan berperilaku yang melibatakn aspek pengetahuan(cognitive),perasaan(feeling),dan tindakan(action). Menurut Thomas Lickona,tanpa ketiga aspek ini maka pendidikan karakter tidak akan efektif. Pendidikan karakter , sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah,tapi di rumah atau keluarga dan lingkungan sosial. Pendidikan karakter sepatutnya dimulai dari dalam keluarga,karena keluarga merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak.
Anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabiladapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter. Untuk itulah, lingkungan keluarga merupakan wadah yang paling utama dalam pembentukan karakter, mengapa? Karena, keluarga merupakan elemen terkecil dari sebuah Negara. Apabila sebuah keluarga menjalankan norma-norma dan menaanamkan nilai-nilai luhur bangsa tidak menutup kemungkinan sebuah Negara atau bangsa akan menjadi sebuah negri yang mempunyai integeritas.
Kita kembali lagi pada pembentukan karakter seorang anak, bahwa dalam diri seorang anak yang harus ditanamkan pertama kali, yaitu karakter cinta kepada Tuhan YME dan segenap ciptaan-Nya. Untuk membentuk karakter pada anak tidak semudah membalikan kedua telapak tangan, banyak sekali ujian yang dihadapi. Sering kali orang tua atau guru, lupa akan hal ini. bisa saja mereka tidak mau ambil pusing atau kasihan pada anak. Padahal, niat baik belum tentu dapat menghasilkan sesuatu yang baik. Misalnya, kadang kala kita sering membantu mereka karena kasihan atau iba, tapi sebenarnya malah membuat mereka tidak mandiri. Membuat potensi dalam diri merka tidak berkembang. Yang sebenarnya jika mereka berhasil melewatinya justru menjadikan mereka kuat dan berkarakter.
Bagi pembentukan karakter seorang anak, memang butuh waktu dan komitmen dari orang tua dan sekolah atau guru untuk mendidik anak menjadi pribadi yang berkarakter. Butuh upaya, waktu dan cinta dari liangkungan yang merupakan tempat dia tumbuh. Tapi cinta disini bukan berarti memanjakan. Dalam pembentukan karakter erat kaitannya dengan kebiasaan yang positif, dan kebiasaan akan tertaman kuat dalam fikiran manusia setelah diulang setiap hari selama 21 hari, misalnya anda biasakan anak sehabis bangun tidur untuk merapikan tempat tidurnyya, selalu mengingatkan dan mengawasi dengan kasih sayang selama 21 hari. Setelah lewat 21hari maka kebiasaan itu akan terbentuk dengan sendirinya. Nah, kini  kebiasaan positif apa yang akan hendak anda tanamkan kepada anak dan diri anda serta bangsa ini.
Mengenai urgennya pendidikan karakter termuat dalam UU SISDIKNAS TAHUN 2003 PASAL 1 yang menyatakan bahwa diantara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untruk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sisitematis dan berkelanjutan, seseorang akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adala bekal penting dalam menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. Kemudian tumbuh kesadaran bahwa orang mau melakukan prilaku kebajikan karena dia cinta dengan perilaku kebajikan itu. setelah terbiasa melakukan kebijakan, maka acting the good itu berubah menjadi sebuah kebiasaan yang baik. Wassallam…
Share this article :

0 komentar:

KAMMI BABEL

Foto saya
Pengurus Komisariat KAMMI Depati Amir Bangka Belitung. Berdiri Januari 2012 (belum satu tahun), terus bergerak untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Bangsa.

Anda Pengunjung ke


web counter