Rizki Redha
Anggota KAMMI Bangka Belitung
Dimuat di Harian BAngka Pos, 24 Oktober 2013
Era
orde lama dan orde baru telah berlalu. Sekarang zaman telah berganti setelah
era reformasi muncul pada tahun 1998, dimana seluruh pahlawan reformasi yakni
mahasiswa berhasil menggulingkan kediktatoran pemerintahan Soeharto. Begitu
banyak kenangan peristiwa yang terjadi pada waktu itu. Diantaranya aktivis
mahasiswa yang diculik dan hilang tanpa kabar dan jasad, seluruh pergerakkan mahasiswa
yang bersatu untuk Indonesia baru, semua tinggal menjadi cerita lintas generasi
dan seakan-akan hilang begitu saja tanpa
ada penghargaan apapun. Bahkan peristiwa reformasi itu disebut sebagai aksi
radikalisme oleh lidah orang-orang yang tak bertanggung jawab dan bahkan sekarang
malah mereka yang menikmati itu semua.
Kini
zaman telah berganti, peristiwa-peristiwa tersebut telah hilang ditelan masa.
Mahasiswa yang dijunjung tinggi dan dibanggakan dulu kini tidak ditemukan lagi.
Mahasiswa yang dulu berani melawan ketidakadilan dinegeri ini , kini telah
tiada lagi. Padahal masyarakat begitu mendambakan, begitu menantikan para
pahlawan reformasi di era teknologi ini. mahasiswa yang membela rakyat tanpa
pilih kasih, mahasiswa yang mewakili rakyat untuk berbicara , mahasiswa yang
memperjuangkan hak rakyat, mahasiswa yang menjadi pahlawan yang menentang
kebijakan yang dapat merugikan rakyat, semua telah hilang.
Mahasiswa
di era sekarang hanya mementingkan diri sendiri, mementingkan IPK yang dapat
mendongkrak prestasinya,mementingkan kepuasaan pribadinya tanpa memikirkan apa
dan bagaimana berbuat untuk masyarakat. Personalitas yang dimiliki mahasiswa
sekarang ini, telah mencoreng dan mengabaikan suara reformasi ketika mahasiswa
mati-matian memperjuangkan hak-hak rakyat. Keegoisan mereka yang memandang aksi
unjuk rasa adalah sebagai suatu hal yang tidak ada gunanya dan tidak memberikan
manfaat secara individu kepada mereka, membuat mahasiswa hanya sebagai penonton
kebijakan dan pasrah akan keadaaan.
Hal
ini yang membuat mahasiswa sekarang tidak dipandang sebagai kaum intelektual
lagi oleh masyarakat. Mahasiswa seyogyanya merupakan agent of change yang
memberi perlindungan dan harapan kepada masyarakat sekaligus memberikan wajah
baru untuk negeri ini , begitu dinantikan kehadirannya kembali. Tak sedikit
masyarakat yang menanti itu semua, hal ini terjadi karena begitu banyaknya
permasalahan yang terjadi dinegeri ini mulai dari korupsi, kejahatan kebijakan
dll , masyarakat hanya bisa berharap kepada mahasiswa untuk dapat mewakili
mereka berbicara kepada publik bahwa mereka meminta keadilan. Tetapi itu semua
tidak akan dapat terwujud jika mahasiswa menjadi kaum yang kaku dan tidak mau
berbuat ketika dibutuhkan kehadirannya serta konstribusinya kepada masyarakat.
Sebenarnya
semua itu dapat terlaksana, apalagi sekarang begitu banyak organisasi-organisasi
yang mengatas namakan mahasiswa bermunculan diantaranya KAMMI,HMI,PMII,GMNI,GMII,PERMAHI
dll. Itu semua merupakan wadah serta fasilitas bagi mahasiswa untuk dapat
belajar dan mengetahui bagaimana seorang mahasiswa berbuat untuk masyarakat
dalam sebuah organisasi. Kita juga mengetahui bahwa organisasi-organisasi
tersebut telah begitu banyak membuat perubahan pada negara ini, dan turut menyumbang
anggota-anggotanya duduk sebagai perwakilan masyarakat dalam menentukan
kebijakan yang dibuat dan dibutuhkan negeri ini.
Inilah
yang sebenarnya sebuah tujuan dari intelektualitas mahasiswa. Mahasiswa yang
telah dibina dengan ilmu-ilmu yang didapat didalam dan diluar kampus dapat
diaplikasikan kedalam kehidupan nyata. Karena mereka telah siap berada di antara
masyarakat dan telah akrab dengan dunia yang menyelesaikan masalah rakyat dan
negara. Jika semua mahasiswa memahami apa yang mereka lakukan, maka negara ini
tak akan pernah takut lagi dengan hal-hal sederhana yang mengancam pemerintahan
ini, karena yang menduduki kebijakan yang ada dinegara ini adalah orang-orang
pergerakkan yang membela hak rakyat tanpa ada tekanan.
Tetapi
semua itu begitu beda dengan zaman sekarang, karena ketika mahasiswa lulus,
mereka sibuk mencari pekerjaaan yang cocok untuk mereka sesuai dengan jurusan
apa yang mereka geluti, sehingga terkadang orang-orang yang tidak mengerti apa-apa (awam) yang maju mencalonkan diri
menjadi anggota DPR, Bupati, Gubernur, bahkan Presiden. Sungguh menyedihkan
jika itu benar-benar terjadi pada negara kita, karena kaum intelek yang
mengetahui persoalan negara dan mengetahui kebutuhan suatu negara malah sibuk
mencari pekerjaan ketimbang masuk kedalam dunia pemerintahan dan mencari serta
memecahkan solusi yang tepat untuk negara ini.
Permasalahan
negara yang terus bermunculan tidak akan pernah usai untuk diselsaikan dan mungkin akan mucul permasalahan baru, karena
orang-orang yang mengatur birokrasi serta politik diindonesia adalah
orang-orang yang tidak mengerti apa yang
dibutuhkan negara ini. sungguh negara ini akan menjadi negara yang sangat
hancur dan mungkin begitu hancur jika
itu yang terjadi. Negara ini membutuhkan tenaga-tenaga yang pintar, yang dapat
memanufer semua element agar dapat menyatukan tujuan yang sebenarnya yaitu
membuat Indonesia menjadi negara yang sesuai dengan tujuan negara ini yaitu
Pancasila.
Semua
itu membutuhkan perjuangan yang begitu besar untuk mewujudkannya. Diperlukan
kekompakkan dalam menyatukan kekuatan agar bersatu dalam memperbaiki sistem
yang ada di negara ini. begitu banyak hal yang harus ditata ulang serta
dimodifikasi agar Indonesia dapat harum kembali.
Mahasiswa
adalah solusi dari semua kegalauan yang terjadi dinegeri ini. kepedulain
mahasiswa akan organisasi, ekonomi, serta politik yang ada di Indonesia akan
mampu menjadikan Indonesia menjadi negara super power. Karena mahasiswa selalu
siap bertindak dan berbuat ketika ketidakadilan terjadi dinegeri kita. Tetapi
tak semua mahasiswa memiliki tujuan yang sama dalam beberapa aspek di negeri
kita seperti masalah politik. mahasiswa
yang seperti ini begitu takut akan politik karena mereka hanya menganggap
politik adalah jalan yang kotor, politik adalah jalan yang identik dengan
korupsi. Inilah salah satu hal yang menjadikan mahasiswa selalu memvonis
politik adalah hal yang kotor. Padahal politk adalah salah satu aspek yang
sangat penting didalam menguasai suatu
negara, politik merupakan jalan yang menghubungkan kita untuk membuat
kebijakkan yang ada di negara kita.
Untuk
itu mahasiswa harus mampu menguasai semua aspek yang mengatur serta menguasai
negara ini, karena negara ini membutuhkan pemuda-pemuda dari kalangan
intelektual baik secara akademis maupun moral, untuk memimpin negara ini dan membuat
kebijakkan diindonesia. Tahan terhadap apapun yang mengoyahkan persatuan yang
telah bertekad untuk sama-sama membangun Indonesia menjadi negara yang
bermartabat dan bermoral.
Dengan
berpegang kepada rasa kesatuan dan menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideolagi
serta identitas bangsa, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan di
negeri ini. agar masyarakat kembali bergantung harapan kepada pahlawan
reformasi di era 98 yang menjelma dan kembali dengan wajah baru di zaman
teknologi yang penuh imajinasi sekarang ini. semoga semangat mahasiswa kembali
membara untuk mengembalikan Indonesia menjadi negara yang disegani dan
dihormati. Menjadikan Indonesia yang begitu hebat karena dibalakangnya adalah
orang – orang intelek yang siap membuat Indonesia siap menjadi negara pendobrak
yang mungkin suatu saat akan bisa mengalahkan negara adikuasa seperti Amerika
Serikat.
Itu
akan segera terwujud, karena mahasiswa Indonesia sedang merancang strategi
untuk memenagkan Indonesia dari semua permasalahan dunia. Membebaskan Indonesia
dari keterpurukan yang dirasakan oleh rakyat Indonesia selama ini.
0 komentar:
Posting Komentar