Home » » KEMANAKAH MAHASISWA KITA?

KEMANAKAH MAHASISWA KITA?

Written By KAMMI BABEL on Senin, 28 Oktober 2013 | Senin, Oktober 28, 2013



Rizki Redha
Anggota KAMMI Bangka Belitung
Dimuat di Harian BAngka Pos, 24 Oktober 2013

Era orde lama dan orde baru telah berlalu. Sekarang zaman telah berganti setelah era reformasi muncul pada tahun 1998, dimana seluruh pahlawan reformasi yakni mahasiswa berhasil menggulingkan kediktatoran pemerintahan Soeharto. Begitu banyak kenangan peristiwa yang terjadi pada waktu itu. Diantaranya aktivis mahasiswa yang diculik dan hilang tanpa kabar dan jasad, seluruh pergerakkan mahasiswa yang bersatu untuk Indonesia baru, semua tinggal menjadi cerita lintas generasi dan seakan-akan  hilang begitu saja tanpa ada penghargaan apapun. Bahkan peristiwa reformasi itu disebut sebagai aksi radikalisme oleh lidah orang-orang yang tak bertanggung jawab dan bahkan sekarang malah mereka yang menikmati itu semua.

Kini zaman telah berganti, peristiwa-peristiwa tersebut telah hilang ditelan masa. Mahasiswa yang dijunjung tinggi dan dibanggakan dulu kini tidak ditemukan lagi. Mahasiswa yang dulu berani melawan ketidakadilan dinegeri ini , kini telah tiada lagi. Padahal masyarakat begitu mendambakan, begitu menantikan para pahlawan reformasi di era teknologi ini. mahasiswa yang membela rakyat tanpa pilih kasih, mahasiswa yang mewakili rakyat untuk berbicara , mahasiswa yang memperjuangkan hak rakyat, mahasiswa yang menjadi pahlawan yang menentang kebijakan yang dapat merugikan rakyat, semua telah hilang.
Mahasiswa di era sekarang hanya mementingkan diri sendiri, mementingkan IPK yang dapat mendongkrak prestasinya,mementingkan kepuasaan pribadinya tanpa memikirkan apa dan bagaimana berbuat untuk masyarakat. Personalitas yang dimiliki mahasiswa sekarang ini, telah mencoreng dan mengabaikan suara reformasi ketika mahasiswa mati-matian memperjuangkan hak-hak rakyat. Keegoisan mereka yang memandang aksi unjuk rasa adalah sebagai suatu hal yang tidak ada gunanya dan tidak memberikan manfaat secara individu kepada mereka, membuat mahasiswa hanya sebagai penonton kebijakan dan pasrah akan keadaaan.
Hal ini yang membuat mahasiswa sekarang tidak dipandang sebagai kaum intelektual lagi oleh masyarakat. Mahasiswa seyogyanya merupakan agent of change yang memberi perlindungan dan harapan kepada masyarakat sekaligus memberikan wajah baru untuk negeri ini , begitu dinantikan kehadirannya kembali. Tak sedikit masyarakat yang menanti itu semua, hal ini terjadi karena begitu banyaknya permasalahan yang terjadi dinegeri ini mulai dari korupsi, kejahatan kebijakan dll , masyarakat hanya bisa berharap kepada mahasiswa untuk dapat mewakili mereka berbicara kepada publik bahwa mereka meminta keadilan. Tetapi itu semua tidak akan dapat terwujud jika mahasiswa menjadi kaum yang kaku dan tidak mau berbuat ketika dibutuhkan kehadirannya serta konstribusinya kepada masyarakat.
Sebenarnya semua itu dapat terlaksana, apalagi sekarang begitu banyak organisasi-organisasi yang mengatas namakan mahasiswa bermunculan diantaranya KAMMI,HMI,PMII,GMNI,GMII,PERMAHI dll. Itu semua merupakan wadah serta fasilitas bagi mahasiswa untuk dapat belajar dan mengetahui bagaimana seorang mahasiswa berbuat untuk masyarakat dalam sebuah organisasi. Kita juga mengetahui bahwa organisasi-organisasi tersebut telah begitu banyak membuat perubahan pada negara ini, dan turut menyumbang anggota-anggotanya duduk sebagai perwakilan masyarakat dalam menentukan kebijakan yang dibuat dan dibutuhkan negeri ini.
Inilah yang sebenarnya sebuah tujuan dari intelektualitas mahasiswa. Mahasiswa yang telah dibina dengan ilmu-ilmu yang didapat didalam dan diluar kampus dapat diaplikasikan kedalam kehidupan nyata. Karena mereka telah siap berada di antara masyarakat dan telah akrab dengan dunia yang menyelesaikan masalah rakyat dan negara. Jika semua mahasiswa memahami apa yang mereka lakukan, maka negara ini tak akan pernah takut lagi dengan hal-hal sederhana yang mengancam pemerintahan ini, karena yang menduduki kebijakan yang ada dinegara ini adalah orang-orang pergerakkan yang membela hak rakyat tanpa ada tekanan.
Tetapi semua itu begitu beda dengan zaman sekarang, karena ketika mahasiswa lulus, mereka sibuk mencari pekerjaaan yang cocok untuk mereka sesuai dengan jurusan apa yang mereka geluti, sehingga terkadang orang-orang yang tidak mengerti  apa-apa (awam) yang maju mencalonkan diri menjadi anggota DPR, Bupati, Gubernur, bahkan Presiden. Sungguh menyedihkan jika itu benar-benar terjadi pada negara kita, karena kaum intelek yang mengetahui persoalan negara dan mengetahui kebutuhan suatu negara malah sibuk mencari pekerjaan ketimbang masuk kedalam dunia pemerintahan dan mencari serta memecahkan solusi yang tepat untuk negara ini.
Permasalahan negara yang terus bermunculan tidak akan pernah usai untuk diselsaikan dan mungkin  akan mucul permasalahan baru, karena orang-orang yang mengatur birokrasi serta politik diindonesia adalah orang-orang yang tidak mengerti apa  yang dibutuhkan negara ini. sungguh negara ini akan menjadi negara yang sangat hancur dan mungkin begitu hancur  jika itu yang terjadi. Negara ini membutuhkan tenaga-tenaga yang pintar, yang dapat memanufer semua element agar dapat menyatukan tujuan yang sebenarnya yaitu membuat Indonesia menjadi negara yang sesuai dengan tujuan negara ini yaitu Pancasila.
Semua itu membutuhkan perjuangan yang begitu besar untuk mewujudkannya. Diperlukan kekompakkan dalam menyatukan kekuatan agar bersatu dalam memperbaiki sistem yang ada di negara ini. begitu banyak hal yang harus ditata ulang serta dimodifikasi agar Indonesia dapat harum kembali.
Mahasiswa adalah solusi dari semua kegalauan yang terjadi dinegeri ini. kepedulain mahasiswa akan organisasi, ekonomi, serta politik yang ada di Indonesia akan mampu menjadikan Indonesia menjadi negara super power. Karena mahasiswa selalu siap bertindak dan berbuat ketika ketidakadilan terjadi dinegeri kita. Tetapi tak semua mahasiswa memiliki tujuan yang sama dalam beberapa aspek di negeri kita  seperti masalah politik. mahasiswa yang seperti ini begitu takut akan politik karena mereka hanya menganggap politik adalah jalan yang kotor, politik adalah jalan yang identik dengan korupsi. Inilah salah satu hal yang menjadikan mahasiswa selalu memvonis politik adalah hal yang kotor. Padahal politk adalah salah satu aspek yang sangat  penting didalam menguasai suatu negara, politik merupakan jalan yang menghubungkan kita untuk membuat kebijakkan yang ada di negara kita.
Untuk itu mahasiswa harus mampu menguasai semua aspek yang mengatur serta menguasai negara ini, karena negara ini membutuhkan pemuda-pemuda dari kalangan intelektual baik secara akademis maupun moral, untuk memimpin negara ini dan membuat kebijakkan diindonesia. Tahan terhadap apapun yang mengoyahkan persatuan yang telah bertekad untuk sama-sama membangun Indonesia menjadi negara yang bermartabat dan bermoral.
Dengan berpegang kepada rasa kesatuan dan menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideolagi serta identitas bangsa, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan di negeri ini. agar masyarakat kembali bergantung harapan kepada pahlawan reformasi di era 98 yang menjelma dan kembali dengan wajah baru di zaman teknologi yang penuh imajinasi sekarang ini. semoga semangat mahasiswa kembali membara untuk mengembalikan Indonesia menjadi negara yang disegani dan dihormati. Menjadikan Indonesia yang begitu hebat karena dibalakangnya adalah orang – orang intelek yang siap membuat Indonesia siap menjadi negara pendobrak yang mungkin suatu saat akan bisa mengalahkan negara adikuasa seperti Amerika Serikat.
Itu akan segera terwujud, karena mahasiswa Indonesia sedang merancang strategi untuk memenagkan Indonesia dari semua permasalahan dunia. Membebaskan Indonesia dari keterpurukan yang dirasakan oleh rakyat Indonesia selama ini.
 


Share this article :

0 komentar:

KAMMI BABEL

Foto saya
Pengurus Komisariat KAMMI Depati Amir Bangka Belitung. Berdiri Januari 2012 (belum satu tahun), terus bergerak untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Bangsa.

Anda Pengunjung ke


web counter