Indah Gasela
Anggota KAMMI Komisariat Depati Amir Bangka Belitung
Sungguh mulia
jasa seorang inspirator kita yaitu R.A Kartini. Dengan emansipasi wanita yang
diperjuangkannya menjadikan martabat wanita-wanita Indonesia diakui dalam
peradaban. Namun perlulah ukhti fillah ketahui, emansipasi wanita yang
diinginkan beliau adalah wanita-wanita Indonesia menjadi cerdas, berpendidikan,
berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma agama (syariat
islam) agar membangun karakter bangsa bagi peradaban.
Sahabatku, ukhti fillah…
Yang diinginkan
beliau bukanlah emansipasi wanita yang dalam hal ini memperjuangkan antara hak
dan kewajiban yang menuntut kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dalam
masa ini emansipasi dipropagandakan menjadi paham feminisme yang anut
bangsa barat. perlu diketahui bahwa banyak wanita-wanita salah kaprah
dalam menafsirkan arti emansipasi wanita itu sendiri. Mereka beranggapan bahwa
syariat islam tidak sesuai sengan kehidupan modern, tidak mampu menjadi solusi
terhadap permasalahan yang ada, sehingga merekapun berlomba-lomba mengembangkan
gaya kebarat-baratan yang mereka sebut sebagai gaya modern, sehingga merekapun
lambat laun menyingkirkan dan meninggalkan norma-norma agama serta adat
istiadat kita sebagai orang timur.
Lihatlah realita yang ada pada saat ini,
bahwa banyak sekali wanita yang mengambil alih tugas yang tidak sepatutnya dilakukan oleh mereka, mereka
bekerja diperusahan-perusahan dunia mode, media cetak, periklanan, bintang
sinetron dan sebagainya yang dituntut untuk mempertontonkan aurat mereka agar
tampak menarik. Hijabpun dilepaskan untuk sebuah popularitas agar tidak
terlihat norak dan kuno, sungguh ini bertentangan dengan aqidah dan syariat
islam. apa ini yang namanya emansipasi wanita? Wanita-wanita yang mana mertabatnya dilecehkan, yang harga
dirinya direndahkan tanpa mereka sadari.tentulah ini menjadi bahan koreksi
untuk kita.
Di sisi rumah tangga keluarga saat ini, wanita-wanita rumah
tangga mengambil alih peran sang suami
untuk bekerja dalam menafkahi
keluarganya, yang mana penghasilan sang suami lebih rendah. Dan hal ini
terkadang membuat sang istri cenderung mengatur
suami dan berkehendak sesuka hatinya. Yang ditakutkan nantinya anak-anak mereka nantinya tidak dapat
menghargai ayahnya.dalam keluarga juga, banyak sekali anak perempuan menafsirkan emansipasi sebagai
kebebasan untuk berbuat semaunya tanpa adanya control orang tua dengan dalih
mereka memiliki hak asasi anak dalam keluarga. Mereka berpakaian mengikuti mode
yang lagi tren-trennya, membuka yang harusnya mereka tutupi, menghilangnya rasa
malu mereka terhadap hal-hal yang tidak ada dalam syariat dan adat-istiadat
kita. inilah yang menyebabkan hancurnya keharmonisan dalam keluarga muslim
dalam mensalah artikan makna emansipasi wanita itu sendiri, meruntuhkan aqidah
akhlak umat muslim.
Sahabatku, ukhti
fillah, Coba kita renungkan………
Kalau sudah begini, masihkah kita
mampu mengatakan keluarga muslim dapat menciptakan keluarga yang sakinah, mawadah warahmah?
Sedangkan pada kenyataannya mereka tidak menerapkan nilai-nilai syariat islam
didalamnya.
Syariat islam
mengajarkan kitah bahwa sudah fitrahnya wanita dan laki-laki berbeda dan
mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda pula. Laki-laki diciptakan Allah SWT.
Dengan tubuh kuat dan kekar agar mampu bekerja keras untuk menafkahi anak
istrinya. Begitupula dengan wanita yang
diberi naluri keibu-ibuan agar dapat menasehati sang suami dengan lemah lembut
dan selalu memberIkan motivasi, serta menjadi seorang ibu yang
merawat dan mendidik anak-nya dengan
penuh kasih sayang. Dan fitrahnya inilah
yang dapat menjadikan kelurga tentram dan bahagia didalamnya, tanpa harus
menyetarakan hak dan kewajiban antara laki-laki dan wanita.
Keluarga muslim
yang diharapkan dapat mendidik mujahid dan muhajidah kecil menjadi generasi penggenggam peradapan yang islami.
Mari jadikan cita-cita sang inspirator kita R.A kartini sebagai acuan kita
untuk menjadi wanita-wanita berpendidikan tangguh, cerdas, berakhlak , serta
memegang teguh syariat dan adat istiadat bangsa kita demi membangun generasi
terdepan dikancah dunia. Wallahualam bishawab.
Rumaisha
Ajwa (INDAH GASELA)
0 komentar:
Posting Komentar