Home » » BENARKAH EMANSIPASI WANITA BAIK UNTUK MEMBANGUN KELUARGA MUSLIM?

BENARKAH EMANSIPASI WANITA BAIK UNTUK MEMBANGUN KELUARGA MUSLIM?

Written By KAMMI BABEL on Minggu, 22 April 2012 | Minggu, April 22, 2012


Indah Gasela
Anggota KAMMI Komisariat Depati Amir Bangka Belitung

Sungguh mulia jasa seorang inspirator kita yaitu R.A Kartini. Dengan emansipasi wanita yang diperjuangkannya menjadikan martabat wanita-wanita Indonesia diakui dalam peradaban. Namun perlulah ukhti fillah ketahui, emansipasi wanita yang diinginkan beliau adalah wanita-wanita Indonesia menjadi cerdas, berpendidikan, berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma agama (syariat islam) agar membangun karakter bangsa bagi peradaban.


Sahabatku, ukhti fillah…

Yang diinginkan beliau bukanlah emansipasi wanita yang dalam hal ini memperjuangkan antara hak dan kewajiban yang menuntut kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dalam masa ini emansipasi dipropagandakan menjadi paham feminisme yang  anut  bangsa barat. perlu diketahui bahwa banyak wanita-wanita salah kaprah dalam menafsirkan arti emansipasi wanita itu sendiri. Mereka beranggapan bahwa syariat islam tidak sesuai sengan kehidupan modern, tidak mampu menjadi solusi terhadap permasalahan yang ada, sehingga merekapun berlomba-lomba mengembangkan gaya kebarat-baratan yang mereka sebut sebagai gaya modern, sehingga merekapun lambat laun menyingkirkan dan meninggalkan norma-norma agama serta adat istiadat kita sebagai orang timur. 

Lihatlah realita yang ada pada saat ini, bahwa banyak sekali wanita yang mengambil alih tugas yang tidak  sepatutnya dilakukan oleh mereka, mereka bekerja diperusahan-perusahan dunia mode, media cetak, periklanan, bintang sinetron dan sebagainya yang dituntut untuk mempertontonkan aurat mereka agar tampak menarik. Hijabpun dilepaskan untuk sebuah popularitas agar tidak terlihat norak dan kuno, sungguh ini bertentangan dengan aqidah dan syariat islam. apa ini yang namanya emansipasi wanita? Wanita-wanita yang  mana mertabatnya dilecehkan, yang harga dirinya direndahkan tanpa mereka sadari.tentulah ini menjadi bahan koreksi untuk kita. 

Di sisi rumah tangga keluarga saat ini, wanita-wanita rumah tangga mengambil alih peran  sang suami untuk bekerja dalam menafkahi  keluarganya, yang mana penghasilan sang suami lebih rendah. Dan hal ini terkadang membuat sang istri cenderung mengatur  suami dan berkehendak sesuka hatinya. Yang ditakutkan  nantinya anak-anak mereka nantinya tidak dapat menghargai ayahnya.dalam keluarga juga,  banyak sekali  anak perempuan menafsirkan emansipasi sebagai kebebasan untuk berbuat semaunya tanpa adanya control orang tua dengan dalih mereka memiliki hak asasi anak dalam keluarga. Mereka berpakaian mengikuti mode yang lagi tren-trennya, membuka yang harusnya mereka tutupi, menghilangnya rasa malu mereka terhadap hal-hal yang tidak ada dalam syariat dan adat-istiadat kita. inilah yang menyebabkan hancurnya keharmonisan dalam keluarga muslim dalam mensalah artikan makna emansipasi wanita itu sendiri, meruntuhkan aqidah akhlak umat muslim.

Sahabatku, ukhti fillah, Coba  kita renungkan………

Kalau sudah begini, masihkah kita mampu mengatakan keluarga muslim dapat menciptakan  keluarga yang sakinah, mawadah warahmah? Sedangkan pada kenyataannya mereka tidak menerapkan nilai-nilai syariat islam didalamnya.

Syariat islam mengajarkan kitah bahwa sudah fitrahnya wanita dan laki-laki berbeda dan mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda pula. Laki-laki diciptakan Allah SWT. Dengan tubuh kuat dan kekar agar mampu bekerja keras untuk menafkahi anak istrinya. Begitupula  dengan wanita yang diberi naluri keibu-ibuan agar dapat menasehati sang suami dengan lemah lembut dan  selalu memberIkan  motivasi, serta menjadi seorang ibu yang merawat  dan mendidik anak-nya dengan penuh kasih sayang. Dan fitrahnya  inilah yang dapat menjadikan kelurga tentram dan bahagia didalamnya, tanpa harus menyetarakan hak dan kewajiban antara laki-laki dan wanita. 

Keluarga muslim yang diharapkan dapat mendidik mujahid dan muhajidah kecil menjadi  generasi penggenggam peradapan yang islami. Mari jadikan cita-cita sang inspirator kita R.A kartini sebagai acuan kita untuk menjadi wanita-wanita berpendidikan tangguh, cerdas, berakhlak , serta memegang teguh syariat dan adat istiadat bangsa kita demi membangun generasi terdepan dikancah dunia. Wallahualam bishawab.


                                                                                                          Rumaisha Ajwa (INDAH GASELA)
Share this article :

0 komentar:

KAMMI BABEL

Foto saya
Pengurus Komisariat KAMMI Depati Amir Bangka Belitung. Berdiri Januari 2012 (belum satu tahun), terus bergerak untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Bangsa.

Anda Pengunjung ke


web counter