KENAIKAN BBM
Syamsiyah
Anggota KAMMI Babel
Masyarakat Indonesia kembali
disibukkan oleh keinginan pemerintah menaikkan harga BBM. Jika penurunan harga
BBM menjelang Pemilu 2009 diklaim sebagai keberhasilan penguasa, kenaikan harga
komoditas hajat hidup orang banyak kali ini disebabkan oleh, kata Pemerintah,
kenaikan harga minyak internasional dan subsidi salah sasaran bersamaan dengan
penurunan produksi minyak mentah nasional.
Rencana kenaikan harga bahan
bakar minyal per 1 April mendatang menuai pro dan kontra dari berbagai lapisan
masyarakat. Sebagian kalangan mendukung, sebagian lainnya menolak keras. "Dampak kenaikan BBM sudah dirasakan masyarakat bawah, dari mulai kenaikan
bahan-bahan pokok juga kelangkaan premium, belum lagi adanya mata rantai mafia
yang mengambil keuntungan dari isu kenaikan BBM ini.
Di setiap media masa entah itu
di media elektronik seperti Televisi dan Radio dan juga media cetak tentunya,
setiap hari memberitakan kenaikan harga BBM yang naik sampai Rp. 1500.
seperti diberitakan di sebuah media cetak (koran) pada pagi hari ini sejarah kenaikan BBM terulang kembali dengan kenaikan dampai Rp. 6000/liter yaitu pada tahun 2008.
di beberapa media cetak dengan judul headline yang berbeda-beda, kita menangkap satu informasi yaitu kekhawatiran masyarakat dari tingkat bawah sampai atas, memberikan sinyal yang kurang mendukung atas kenaikan BBM, rakyat bawah kemungkinan tidak dapat menghindari dampak kenaikan BBM kepada harga sembako, pasti akan naik juga.
di tingkat menengah kenaikan BBM akan menambah ongkos untuk pembelian bensin, karena mereka rata-rata mempunyai kendaraan seperti mobil dan motor. pada tingkat atas pasti mereka akan mengantisipasi kenaikan BBM ini terhadap biaya produksi pada perusahaan yang mereka miliki.
berita kenaikan BBM bukan melulu menjadi berita yang mulai meresahkan tapi kita juga harus mencari solusi dan jalan keluar karena ini tidak dapat kita hindari, pada media masa nasional mengangkat berita yang cukup menarik yaitu peluang investasi di tengah kenaikan BBM, ini berita yang akan membuat para pembacanya berhenti sejenak hingga mereka akan mengerti dan berfikir untuk dapat bertahan dan membuat inovasi dengan kenaikan BBM ini, kita harus dapat mencari manfaat dari kenaikan BBM ini, bahwa kita harus tetap bisa bertahan dan mungkin membuat keuntungan dari kenaikan BBM ini.
seperti diberitakan di sebuah media cetak (koran) pada pagi hari ini sejarah kenaikan BBM terulang kembali dengan kenaikan dampai Rp. 6000/liter yaitu pada tahun 2008.
di beberapa media cetak dengan judul headline yang berbeda-beda, kita menangkap satu informasi yaitu kekhawatiran masyarakat dari tingkat bawah sampai atas, memberikan sinyal yang kurang mendukung atas kenaikan BBM, rakyat bawah kemungkinan tidak dapat menghindari dampak kenaikan BBM kepada harga sembako, pasti akan naik juga.
di tingkat menengah kenaikan BBM akan menambah ongkos untuk pembelian bensin, karena mereka rata-rata mempunyai kendaraan seperti mobil dan motor. pada tingkat atas pasti mereka akan mengantisipasi kenaikan BBM ini terhadap biaya produksi pada perusahaan yang mereka miliki.
berita kenaikan BBM bukan melulu menjadi berita yang mulai meresahkan tapi kita juga harus mencari solusi dan jalan keluar karena ini tidak dapat kita hindari, pada media masa nasional mengangkat berita yang cukup menarik yaitu peluang investasi di tengah kenaikan BBM, ini berita yang akan membuat para pembacanya berhenti sejenak hingga mereka akan mengerti dan berfikir untuk dapat bertahan dan membuat inovasi dengan kenaikan BBM ini, kita harus dapat mencari manfaat dari kenaikan BBM ini, bahwa kita harus tetap bisa bertahan dan mungkin membuat keuntungan dari kenaikan BBM ini.
Presiden SBY sudah menyampaikan
kabar perihal rencana kenaikan harga BBM. Besaran kenaikannya sekitar 500-1500
rupiah. Kebijakan ini dilakukan karena harga minyak mentah dunia yang mencapai
angka 130 dollar per barrel, akibat dampak krisis di Suriah, Iran dan Timur
Tengah pada umumnya serta krisis ekonomi yang melanda Eropa dan Amerika. Dan faktor
meroketnya harga minyak dunia ini berakibat sangat memberatkan keuangan negara,
karena dengan sendirinya beban subsidi menjadi sangat besar, dan tentu
akan membuat postur APBN menjadi tidak sehat.
Menaikan harga BBM dipastikan
bukanlah kebijakan yang populer secara politik, dan itu disadari betul oleh
pemerintah termasuk oleh Presiden SBY, karena hal tersebut pasti akan
menimbulkan penolakan serta serangkaian aksi protes. Demonstrasi mahasiswa dan
elemen masyarakat lainnya akan pecah di berbagai daerah. Namun jika hal itu
sudah di putuskan oleh pemerintah, rakyat hanya bisa pasrah. Menerima saja,
sambil memikirkan cara untuk bisa menambah pendapatan, demi menyesuaikan diri
dengan dampak ikutannya. Pengeluaran untuk resiko rumah tangga pasti bertambah,
karena harga-harga sembako tanpa dikomando pasti aka ikut terkerek. Biaya
transportasi pasti bertambah, karena ongkos angkutan otomatis naik juga.
Jika tak mampu menambah
penghasilan, maka bentuk penyesuaian dirinya paling menurunkan kadar makanan
yang kita makan. Apakah dengan mengurangi porsi makan atau merubah menu. Jika
biasanya kita makan sehari 3 kali, maka jadi dua kali saja. Jika menu selama
ini dengan daging dan telur, maka cukup saja dengan tahu tempe tiap hari, Jika
selama ini pagi-pagi disuguhi susu hangat atau teh manis. Ya sekarang cukup
segelas teh hangat saja tanpa gula. Jika sebelumnya kalau sakit bisa langsung
ke dokter, ya sesudah kenaikan harga BBM cukup beli obat di warung saja.
Presiden mengeluarkan kebijakan
dan mendapat tantangan di masyarakat, tapi tidak mungkin bisa jatuhkan
presiden. Kalau ada orang yang manfaatkan kenaikan BBM untuk melakukan manuver
politik, itu bisa saja. Tapi tidak sampai gulingkan Presiden. Tidak perlu ada
kekhawatiran seperti itu," terang Akbar.
Seperti yang diketahui,
menjelang kenaikan harga BBM mulai April nanti sejumlah isu beredar bahwa akan
terjadi demo besar-besaran maupun tindakan anarkis untuk menuntut SBY-Boediono
turun dari kursi pemerintahan. Hal ini karena kenaikan harga BBM dikhawatirkan
akan menambah kemiskinan, termasuk penderita gizi buruk.
Sejumlah elemen masyarakat
sejauh ini telah melakukan sejumlah aksi unjuk rasa di berbagai daerah untuk
meminta pemerintah untuk membatalkan kenaikan harga BBM. Terlebih lagi, rencana kenaikan
BBM per 1 April 2012 mendatang itu bertentangan dengan konstitusi UUD 1945
Pasal 33 Ayat (3) dan kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang diatur
dalam UU RI No. 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012. Setiap kali BBM akan dinaikan,
asumsi dan logika pemerintah tidak pernah berubah. Dari dulu selalu bersandar
pada kenaikan minyak dunia, dan semakin beratnya beban subsidi yang harus
ditanggung. beberapa alasan klasik pemerintah menaikkan BBM. Pertama, harga
minyak dunia melebihi angka USD100, asumsi harga minyak di APBN 2011 pada angka
USD80 per barel.Jika harga minyak mencapai USD100 per barel, dibutuhkan
tambahan subsidi sebesar Rp64 triliun. Kemudian, lifting (minyak siap jual)
Indonesia anjlok jauh di bawah target APBN (898 ribu barel per hari / target,
APBN-P 2011 945 ribu barel per hari). Impor minyak mentah Indonesia 280 ribu
barel per hari, impor BBM 499 ribu barel per hari, total impor minyak dan BBM
Indonesia perhari mencapai 779 ribu barel. Seharusnya pemerintah melakukan
beberapa hal untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor migas tanpa harus
mencabut atau mengurangi subsidi.
Saat ini DPR dan pemerintah
sedang menggodok besaran nilai kenaikan BBM premium dan solar. Pemerintah
mengajukan angka Rp 6.000 per liter untuk premium dan solar. Keputusan
pemerintah untuk menaikkan harga BBM berkaitan dengan membengkaknya beban
subsidi yang disebabkan oleh lonjakan harga minyak mentah dunia.
0 komentar:
Posting Komentar