JIKA BBM NAIK
Riyantino
Anggota
KAMMI Komisariat Depati Amir Bangka Belitung
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE-BJdtzv2CqpE7jCZr5dRgbzZ4s39aGytcj6yBsQnJvYKxD30PsCO0tti7xiZg6TKyjophoUmGSkr5viQDr-fuS1mwnOWSa1fEZXL2fx4Rs52vrOxq0RVPa_TgxydVXaiMAIY48HOtpY/s200/Riyantino.jpg)
Nah, apa jadinya kalau harga BBM tersebut dinaikkan???
Apakah ini jalan yang terbaik untuk Indonesia atau mungkin mampu memperbaiki ekonomi masyarakat Indonesia ??? Tidak…sangatlah tidak. Saya sangat-sangat menentang akan kenaikan harga BBM tersebut. Pemerintah haruslah lebih bijak saya rasa dalam menentukan suatu keputusan yang akan diambil. Kita seharusnya bercermin dengan kondisi perekonomian masyarakat, apakah masyarakat Indonesia sudah merdeka dari kemiskinan?? Belum, semua itu masih belum terwujud untuk memberantas kemiskinan yang ada pada saat ini.
Apakah ini jalan yang terbaik untuk Indonesia atau mungkin mampu memperbaiki ekonomi masyarakat Indonesia ??? Tidak…sangatlah tidak. Saya sangat-sangat menentang akan kenaikan harga BBM tersebut. Pemerintah haruslah lebih bijak saya rasa dalam menentukan suatu keputusan yang akan diambil. Kita seharusnya bercermin dengan kondisi perekonomian masyarakat, apakah masyarakat Indonesia sudah merdeka dari kemiskinan?? Belum, semua itu masih belum terwujud untuk memberantas kemiskinan yang ada pada saat ini.
Seperti yang kita ketahui rata-rata masyarakat Indonesia
adalah masyarakat menengah kebawah. Apalagi dari segi perekonomian
masyarakatnya, sangatlah rendah. Iya mungkin bagi kalangan atas atau mereka
yang mendapatkan penghasilan diatas rata-rata kalaupun harga BBM dinaikkan, itu
bukan suatu masalah bagi mereka. Tetapi sekali lagi kita lihat masyarakat
Indonesia bagaimana perekonomian masyarakatnya, sangatlah memprihatinkan.
Pemerintah ingin menaikkan harga BBM pasti mempunyai alasan.
Namun apa alasannya?? Apakah alasan tersebut sudah tepat???. Mungkin pemerintah
mempunyai alasan sendiri kenapa BBM meski dinaikkan. Pun misalkan dengan adanya
kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah untuk menutupi
hutang-hutang Negara yang ada, itulah bukanlah suatu langkah yang tepat.
Meskipun ada yang namanya Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk
masyarakat, namun itu hanyalah iming-iming saja atau untuk menarik simpatisme
masyarakat saja. Tetapi disini BLT tidak akan mampu memperbaiki perekonomian
masyarakat, atau bisa kita sebut ‘Uang tidak akan mampu membeli kebahagian
masyarakat’. Kan tidak selamanya BLT itu akan terus-menerus dilakukan
untuk masyarakat-masyarakat Indonesia ini. Alangkah baiknya kalau pemerintah
menggunakan uang BLT tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat bagi orang banyak.
Misalkan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat kita ini. Apabila trik
atau metode tersebut dilakukan, maka saya rasa masyarakat sangatlah merasa
terbantu dengan adanya lapangan pekerjaan yang telah sediakan oleh pemerintah.
Disamping itu semua, kenaikan harga BBM ini sangatlah ditakutkan
akan berdampak juga terhadap harga-harga sembako. Dimana harga-harga sembako
ini akan melonjak naiknya. Apabila hal itu terjadi, maka sangatlah kasihan akan
nasib masyarakat Indonesia ini terutama bagi masyarakat kalangan bawah.
Lapangan pekerjaan aja masih terbatas apalagi dengan naiknya harga-harga
sembako dsb.
9 fakta tentang kenaikan BBM:
1.
“Istilah subsidi BBM adalah istilah menipu, sebab faktanya tak ada subsidi
BBM!” tegas Dr Arim Nasim. Menurutnya Pemerintah mengambil minyak bumi milik
rakyat secara gratis dengan biaya hanya US$ 10/barrel. Tapi karena hanya bisa
menjualnya seharga US$ 77/barrel pemerintah merasa rugi jika harga minyak
Internasional lebih dari harga itu.
2.
Penghapusan subsidi BBM adalah bagian dari agenda Konsensus Washington untuk
meliberalkan perekonomian Indonesia. Kenaikan BBM adalah proses sistematis
untuk meminggirkan rakyat menuju Neokolonialisme (penjajahan baru) melalui
liberalisasi BBM. BBM akan dikuasai perusahaan asing mulai dari hulu
(eksplorasi minyak) sampai hilir (pom bensin/SPBU).
3.
menyengsarakan rakyat. Kenaikan/penghapusan subsidi BBM dapat dipastikan akan
memicu kenaikkan harga kebutuhan pokok dan biaya hidup rakyat.
4.
tidak adil. Subsidi untuk Bantuan Likuiditas Bank Indonesia dan bunganya
sebesar Rp230.33 triliun hanya dinikmati sekitar 14.000 orang, sedangkan
‘subsidi’ BBM sebesar Rp201.36 triliun dinikmati oleh 230 juta orang.
5.
Tuduhan pemerintah kalau BBM murah akan menjadikan masyarakat boros menggunakan
BBM adalah bohong. “Sebab, konsumsi BBM Indonesia cukup rendah, berada di
urutan ke-116 di bawah negara Afrika seperti Botswana dan Namibia,”
6.
Pemerintah mengatakan bahwa harga BBM di Indonesia murah karenanya harus
dinaikkan. Di Amerika, Cina, dan Jepang memang harga BBM lebih tinggi dari pada
di Indonesia. “Tapi ingat, pendapatan mereka pun jauh lebih tinggi dari pada
Indonesia!” Padahal, BBM di Indonesia (premium, Rp 5000/liter)
lebih mahal dari pada Venezuela Rp 460/l, Turkmenistan Rp736/l, Iran Rp 828/l,
Nigeria Rp 920/l, Saudi Arabia Rp1104/l, Kuwait Rp1932/l, dan Mesir Rp2.300/l.
7.
energi Indonesia untuk asing, bukan untuk rakyat. Indonesia ekspor 70% Batubara
ke luar negeri. Indonesia pengekspor LNG terbesar di dunia. Indonesia ekspor
500.000 barrel per hari minyak. Sebab, Pertamina hanya memproduksi 13,8% sementara
sisa minyak Indonesia dikelola asing! Chevron (41%), Total E&P Indonesie
(10%), Chonoco Philips (3,6%) dan CNOOC (4,6%).
8. Katanya subsidi
itu salah sasaran. “Subsidi hanya dinikmati orang kaya? Tidak! “Lantaran
menurut data kepolisian orang kaya di Indonesia yang memiliki mobil mewah
kurang dari 5%. jadi bisa kaita pastikan bahwa pengguna BBM itu adalah masyarak
miskin.
9.
Pengalihan subsidi? subsidi harus dialihkan dalam bentuk subsidi langsung
seperti pendidikan, kesehatan dan pencarian sumber energi alternatif.
Faktanya,
pendidikan dan kesehatan tetap mahal, orang miskin dilarang sakit! Pencarian
sumber energi alternatif hanya omongan. “Yang sudah pasti harga BBM naik lagi!
Beban rakyat bertambah.
Menurut saya solusinya adalah pemerintah harus lebih bijak
lagi dalam mengambil keputusan yang akan diambil. Dan kitapun harus berkaca
dengan kondisi masyarakat Indonesia ini yang mana seperti kita ketahui
masyarakat Indonesia ini rata-rata masyarakatnya adalah masyarakat menengah
kebawah. Sangatlah kasihan kalau harga BBM dinaikkan. Karena itu juga pasti
akan berdampak terhadap bahan-bahan pokok lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar