Home » » Ciptakan Lulusan yang Berkualitas

Ciptakan Lulusan yang Berkualitas

Written By KAMMI BABEL on Sabtu, 26 Mei 2012 | Sabtu, Mei 26, 2012


Jaya Jailani
Sekretaris Jenderal Komisariat KAMMI Depati Amir Bangka Belitung

“Seakan menjadi ritual yang sakral, momentum hasil kelulusan tahun ini berhasil menyita perhatian masyarakat diseluruh pelosok negeri ini”. Dengan jantung yang tak henti-hentinya bergendang, Seluruh siswa-siswi SMA sederajat di negeri ini, akhirrnya dapat melihat hasil pembelajaran yang mereka lakukan selama 3 tahun tersebut. Ujian Nasional(UN) yang mereka lakukan beberapa bulan yang lalu, sangat mempunyai andil besar dalam faktor kelulusan yang telah mereka torehkan.

Kontoversi tentang pelaksanaan UN ini pun, masih melayang-layang di dunia pendidikan ibu pertiwi. Dalam waktu beberapa hari pelaksanaan UN, masih banyak sekali yang harus di benahi. Mulai dari faktor psikologis peserta UN yang tidak siap dalam menghadapi UN, sampai faktor kecurangan dalam pengisian soal UN.
Tidak adil memang, dengan pelaksanaan UN yang tidak lebih dari satu minggu, sangat mempengaruhi faktor kelulusan remaja putih abu-abu ibu pertiwi. Padahal mereka telah susah payah menjalankan sekolah selama 3 tahun di SMA. Yah…beginilah ketetapan sistem pendidikan di negeri ini. Meski begitu, tidak mematahkan semangat mereka untuk tetap berusaha dan berdoa, agar dapat meraih hasil yang terbaik.
UN yang dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia pada tanggal 16 apri lalu, seakan menjadi super hero bagi kelulusan yang mereka raih saat ini. Perjuangan dan pengorbanan yang disertai dengan tetesan keringat, selalu setia menemani mereka selama 3 tahun mengenyam pendidikan tingkat sekolah menengah atas. kini semua itu telah berakhir dan menjadi pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan.
Padahal, sebelum hasil kelulusan dipubllikasikan, mereka terhenti dalam suatu keadaan yang resah. Pertanyaan yang selalu menghantui fikiran mereka adalah, Lulus? Atau tidak Lulus? Kata-kata itu Selalu membayangi mereka kemanapun mereka pergi. Lulus? Atau tidak Lulus? Selalu menjadi buah fikir yang sulit untuk di hilangkan. Akan tetapi semuanya terjawab oleh sang waktu, dan saatnya menurunkan jangkar untuk fokus ke satu komitmen.
Ketika Lulus SMA, mereka akan dihadapi oleh tiga pilihan. Pilihan yang pertama adalah mereka harus menyiapkan bekal untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, agar semakin terbukanya peluang demi menggapai cita-citanya. Pilihan yang kedua adalah mereka yang memutuskan untuk bekerja, agar lebih cepat dalam menikmati buah dari hasil kelulusan tersebut. Dan pilihan yang ketiga adalah mereka yang selalu bernostalgia dalam pencarian jejak kehidupan(pengangguran), sehingga hanya dapat menghasilkan penantian-penantian yang tidak akan pernah pasti.
Dari sinilah, saatnya menaikkan jangkar kembali untuk menyeberangi samudera-samudera yang dipenuhi oleh hujan lebat dan disertai badai. Hujan dan badai tersebut akan sangat mudah dilalui, jika prinsip tekat dan prinsip semangat telah marasuk kedalam jiwa. ‘Tekat’, tanpa ‘Semangat’, bagaikan kertas yang dibakar, hingga menjadi abu yang tak berguna. Sama halnya dengan ‘Semangat’ tanpa ‘Tekat’, hanya akan menjadi hayalan belaka. Jika telah memiliki prinsip tekat dan semangat, akan lebih mudah untuk mengarungi samudera dunia ini, sekalipun hantaman hujan dan badai silih berganti untuk menghancurkan kapal yang kita tunggangi.
Perjuangan akan menjadi proses demi meraih kesuksesan. Perjuangan akan lebih seimbang jika bersanding dengan pengorbanan. Jika perjuangan dan pengorbanan telah bersatu, yakinlah kesuksesan akan terasa mudah untuk dicapai. Kesuksesan juga akan terasa sempurna, jika sikap istiqomah selalu menjadi jalan penentu untuk menurunkan jangkar yang telah lama beristirat di atas kapal.
Kapal-kapal yang berhasil membelah lautan samudera, hanyalah kapal-kapal yang terbaik dan mempunyai persiapan yang matang untuk berlabuh. Kapal-kapal yang tidak memiliki layar, akan tenggelam oleh lautan samudera, dan bahkan bangkainya pun tidak dapat ditemukan. Begitulah persaingan dalam memperebutkan tujuan yang sama. Hanya akan ada satu tempat yang tersedia.
Negeri ini telah banyak menemukan kapal-kapal yang terapung di pertengahan samudera yang bergelombang tinggi, hingga kapal-kapal itu menjadi hancur diterpa oleh ganasnya angin dan badai. Kapal-kapal itu tidak mampu untuk melanjutkan perjalanannya lebih jauh lagi, karena sebagian layarnya yang rapuh telah tersapu oleh ombak di samudra. Sebagian pengemudinya tidak mempunyai navigator-navigator yang bisa diandalkan lagi, akibat kompasnya yang rusak.
Sementara disamudera belahan bumi yang lain, sangat sedikit ditemukan kapal-kapal yang terhenti di tengah samudra, itu dikarenakan kapal-kapal tersebut memiliki persiapan yang matang, hingga sampai ke tempat pelabuhan yang sejahtera. Kenapa kapal-kapal mereka kebanyakan berhasil menyebrangi samudra yang luas? Itu dikarenakan mereka telah menerapkan prinsip tekat dan prinsip semangat sebelum melakukan pelayaran yang jauh.
Jadilah satu, dari sekian juta kapal yang terbentang luas di samudera. Dan jadilah yang pertama, dalam memperebutkan tempat utama. Badai-badai yang mencoba menghalang, dapat dengan mudah di taklukkan, asalkan memiliki tekat dan semangat juang yang membaja. Tunjukan kepada dunia, bahwa kapal-kapal buatan indonesia adalah yang terbaik.
Lulusan-lulusan terbaik, kini telah dinanti-nanti oleh ibu pertiwi. Masa depan yang menjadi landasan hidup, gerbangnya telah terbuka. Namun setiap perjalan hidup, akan tersaji ujian dan cobaan yang harus dilalui. Banyak mereka yang berhasil dalam bertempur dengan  ujian dan cobaan hidup. Yang tak kalah banyaknya lagi, mereka yang gugur dalam pertempuran melawan ujian dan cobaan hidup. Mereka yang berhasil akan menjadi calon-calon pemimpin tanah air. Tapi, mereka yang gugur akan menjadi orang-orang yang selalu terpimpin dalam hidupnya.
Masa depan bangsa ada dipundak generasi-generasi yang berkulitas. Pikullah dengan mengatas namakan tumpah darah dan integeritas bangsa. Kini pilihan ada di tangan kita masing-masing. Ingin menjadi orang yang memimpin? Atau ingin menjadi orang yang terpimpin? Jawabannya ada di sanubari kita masing-masing. Indonesia masih memiliki harapan untuk diperbaiki. Dan harapan itu ada di tangan generasi penerus bangsa. Semoga indonesia menciptakan lulusan yang berkulitas.
Share this article :

0 komentar:

KAMMI BABEL

Foto saya
Pengurus Komisariat KAMMI Depati Amir Bangka Belitung. Berdiri Januari 2012 (belum satu tahun), terus bergerak untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Bangsa.

Anda Pengunjung ke


web counter