Home » » Sopan itu Bahasa yang Indah

Sopan itu Bahasa yang Indah

Written By KAMMI BABEL on Rabu, 16 Mei 2012 | Rabu, Mei 16, 2012

Jaya Jailani
Sekjend Komisariat KAMMI Depati Amir Bangka Belitung
Diterbitkan di Harian Babel Pos, Sabtu 19 Mei 2012 dengan Judul Komunikasi Massa

Indonesia dikenal sebagai negeri yang ramah, berbudaya, dan memiliki keanekaragaman bahasa. Sebagai negeri yang memiliki kearifan lokal dalam pembahasaan, negeri yang tercatat oleh UNESCO  sebagai negeri yang banyak menciptakan karya seni dan budaya sebagai warisan budaya dunia  ini pun, begitu disanjung-sanjung oleh dunia karena tuturan bahasanya yang lemah lembut dan sopan.
Sebagai alat komunikasi, Bahasa tentu saja melahirkan berbagai macam tatacara dalam penyampaiannya. Mulai dari logat penyampaiannya, sampai dengan tingkat kesulitan dalam pemahaman suatu bahasa. Bahasa yang dipahami oleh sebagian banyak orang adalah bahasa resmi yang dalam tuntutan pembelajarannya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Terlepas dari segala ruang lingkup dalam pembahasaan tentang bahasa, sebenarnya bahasa yang paling mudah dipahami adalah bahasa yang sederhana dalam penyampaiannya. Dengan tuturkata yang Sopan dan lemah lembut. Bahasa yang seperti ini dijamin akan  membuat orang lebih  mudah dalam memahami apa yang disampaikan orang lain terhadap dirinya.
Bahasa erat kaitannya dengan karakter diri seseorang. Karakter yang baik akan menghasilkan bahasa yang baik pula, begitupun sebaliknya jika karakter diri seseorang buruk, maka akan menghasilkan bahasa yang buruk pula. Bahasa yang memiliki karakter baik, akan selalu dihargai dan dihormati oleh siapa saja, baik yang muda hingga yang tua sekalipun, akan selalu merasakan karismatik yang positif dari bahasa yang berkarakter baik.
Ketika kita ingin menilai karakter diri seseorang, yang menjadi barometernya adalah bahasa yang ia sampaikan dan bagaimana cara ia menyampaikannya. Dalam konteks pandangan penilaian terhadap karakter orang lain. Bahasa yang lemah lembut dan Sopan, akan terdengar indah hingga kita ikut tersugesti dalam keindahan bahasa tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika kita mendengar bahasa yang kasar, kuat dan keras. Akan terdengar dongkol  hingga indera pendengaran kita menjadi begitu panas.
Seorang praktisi hipnosis bisa dengan baik mengolah bahasa-bahasanya yang kita kenal sebagai sugesti. Sesaat saja, orang yang merasa masuk kedalam sugesti yang disampaikannya, akan mengalami imajinasi yang sesuai dengan sugesti-sugestinya. Orang tersebut dapat dengan mudah dikendalikan sesuai kehendaknya. Hal ini sebenarnya dapat dengan mudah kita pelajari, tentunya dengan belajar rutin untuk mengolah bahasa dengan baik dan benar.
Bahasa yang bebasis sugesti adalah bahasa yang tertata dengan baik dan mengeluarkan tutur kata yang baik pula. Sesuai dengan ranah yang menjadi landasannya untuk mengatur sebuah tata cara penyampaian. Sugesti yang baik, akan menghasilkan dampak positif bagi pendengarnya, begitupun sebaliknya. Hal ini bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya dengan menguasai suatu bahasa atau sugesti, yang dapat menciptakan motivasi-motivasi yang baik dan bisa bermanfaat bagi orang disekitar.   
Sebagai makhluk sosial, seharusnya Manusia berinteraksi dengan Manusia lainnya menggunakan bahasa Manusia. Tetapi kenyataannya tidak demikian, begitu sering kita mendengar bahasa-bahasa yang tidak pantas diucapkan dalam berkomunikasi kepada orang lain. Tidak hanya masyarakat umum saja dalam menggunakan bahasa yang jauh dari keSopanan, tapi para pemimpin yang kita hormati juga tak jarang menggunakan bahasa yang tidak pantas bahkan lebih dari itu. Dari  pejabat eksekutif, legislatif maupun yudikatif semuanya telah tekontaminasi kedalam bahasa yang tak bermoralitas
Bahasa-bahasa yang seharusnya tidak pantas untuk diucapkan kini menjadi bahasa sehari-hari dan sudah menjadi kebiasaan yang tidak dapat ditinggalkan lagi. Bahasa  yang demikian, seakan menjadi budaya yang melekat dan tidak bisa lagi untuk dihilangkan, dari fenomena masyarakat dan pejabat kita dinegeri ini. Padahal, bahasa atau ucapan dalam penyampaian seseorang adalah salah satu elemen penting dalam karakter Moralitas.
Bahasa yang Sopan akan menciptakan sahabat-sahabat yang Sopan pula, tapi bahasa yang kasar dan keras akan menciptakan sahabat-sahabat yang keras dan kasar pula. Semua tergantung kepada diri kita masing-masing, apakah ingin menjadi karakter diri sebagai contoh? atau menjadikan karakter diri sebagai pembuat kekacauan?
Sopan adalah bahasa terindah yang diciptakan oleh Allah untuk digunakan Manusia sebagaimana mestinya. Dengan keSopananlah  manusia dihormati dan dihargai. Percaya atau tidak? Sopan akan mengalahkan harta dan kedudukan seseorang. Bahkan sopan menjadi barometernya moralitas. Jika kita selalu membudayakan sopan baik berkomunikasi, beraktivitas, dan berpenampilan, yakinlah kita akan menjadi sesosok figur yang akan selalu dirindukan dan dikenang sepanjang masa.
Bayangkan saja, jika prilaku Sopan dapat diterapkan dengan baik di negeri kita ini. Semua orang tidak akan mengalami krisis kepercayaan terhadap orang lain. Sopan dalam prilaku tidak akan menimbulkan kerusuhan, tapi akan menciptakan tenggang rasa di antara sesama. Sopan dalam sifat tidak akan membuahkan fitnah, tapi akan selalu menjadi orang yang dibutuhkan.
Dengan sopan kita dapat menjadi karakter percontohan. Dengan sopan pula kita akan memiliki karakter yang dibanggakan. Sekejap saja, sopan dapat merubah keadaan yang suram, menjadi keadaan yang riang. Sopan mengutamakan Akhlak bukan Ria’. Sopan tidak tergantung pada keadaan, tetapi keadaanlah yang bergantung pada kesopanan.
Tunjukan bahwa sopan sebagai pembeda bahasa, Sopan diciptakan untuk mengartikan sebuah bahasa, agar tercipta menjadi bahasa yang indah. Bahasa Sopan jelas memilki karakter yang jauh berbeda dengan bahasa yang antah berantah. Dengan Sopan, moralitas menjadi karakter yang diprioritaskan.
Budayakan sopan sebagai bahasa wajib yang harus diterapkan, agar menumbuhkan moralitas yang baik. Jadikan sopan sebagai acuan dalam membenahi Moral-moral yang rusak. Kalau bukan di kita yang memulai sopan, siapa lagi yang kita harapkan? jadilah arsitek-arsitek pembenah Moralitas. Semua ini belum terlambat selagi kita mempunyai niat untuk berobat dan bertobat.


Share this article :

0 komentar:

KAMMI BABEL

Foto saya
Pengurus Komisariat KAMMI Depati Amir Bangka Belitung. Berdiri Januari 2012 (belum satu tahun), terus bergerak untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Bangsa.

Anda Pengunjung ke


web counter